Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-ledakan Bom, Halte Transjakarta Kampung Melayu Belum Beroperasi

Kompas.com - 26/05/2017, 12:21 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasca-ledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur, halte bus transjakarta Kampung Melayu belum dibuka untuk melayani penumpang, Jumat (26/5/2017).

Tampak sejumlah petugas dari PT Transjakarta masih memperbaiki halte bus yang rusak akibat ledakan tersebut.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, sejak Jumat pagi, sejumlah petugas transjakarta mulai merapikan halte.

Perbaikan itu seperti mengganti kaca yang pecah hingga melakukan pengecatan dinding halte. Akibat ledakan, kondisi halte terbilang cukup parah.

(Baca juga: Potongan Tubuh Manusia Masih Ditemukan di Lokasi Bom Kampung Melayu)

Ledakan mengakibatkan sejumlah kaca halte retak bahkan ada yang pecah. Hari ini, bercak darah korban ledakan di lantai halte tak terlihat lagi.

Seorang petugas di halte transjakarta yang enggan disebutkan namanya mengatakan, pengerjaan sudah dilakukan sejak pagi ini.

Pengerjan, kata dia, difokuskan pada penggantian kaca yang rusak. Ia mengatakan, perbaikan dilakukan setelah mendapat izin dari pihak kepolisian.

Sebelumnya, pasca-ledakan yang terjadi pada Rabu (24/5/2017) malam, polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di halte tersebut.

"Kami bersihkan sejak pagi tadi, kalau sudah dibersihkan kan berarti diperbolehkan," ujar petugas itu kepada Kompas.com di lokasi.

Secara terpisah, Asisten Kepala Humas PT Transjakarta Wibowo menyampaikan, saat ini pihaknya fokus untuk memperbaiki halte.

Ini mengapa hingga saat ini halte transjakarta Kampung Melayu masih belum dioperasikan. "Iya sudah dibuka untuk dibersihkan dan dirapikan. Untuk pelayanan halte segera dioperasikan," ujar Bowo.

(Baca juga: Dua Hari Pasca-Ledakan Bom, Aktivitas di Kampung Melayu Kembali Normal)

Sebanyak 16 orang menjadi korban ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur. Mereka adalah dua orang terduga pelaku yang tewas, tiga polisi yang gugur, serta enam polisi dan lima warga sipil yang mengalami luka-luka.

Kompas TV Teror bom kembali terjadi. Tiga orang polisi tewas saat dua bom meledak di terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com