BEKASI, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan mengunjungi kediaman keluarga Briptu Taufan Tsunami, pada Rabu (31/5/2017) sore, di Kranggan, Jatisampurna, Kota Bekasi.
Briptu Taufan merupakan salah satu anggota polisi yang gugur akibat ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.
"Hari ini kami mengunjungi salah satu almarhum anggota Polda Metro Jaya yang gugur dalam tugas kemarin, saat pengamanan pawai obor yang kebetulan ada bom meledak di Kampung Melayu, Jakarta Timur," ujar Iriawan, di lokasi.
(baca: Mengapa Polisi Jadi Sasaran Teror Bom Kampung Melayu?)
Dalam kunjungannya tersebut, Iriawan mewakili keluarga besar Polda Metro Jaya menyampaikan duka cita yang dalam atas gugurnya Taufan. Karena dedikasinya dalam bertugas, Briptu Taufan mendapat kenaikan satu pangkat, yaitu briptu anumerta.
Kapolda berharap pihak keluarga dapat menerima dengan ikhlas kepergian Taufan.
"Yang jelas, anak Bapak-Ibu meninggal dalam tugas dan menjadi pahlawan untuk Kepolisian Negara Republik Indonesia," kata Iriawan.
Kepada Iriawan, pihak keluarga Taufan menyampaikan bahwa adik Taufan ingin menjadi anggota kepolisian.
Dua pelaku bom bunuh diri menyerang Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam.
Mereka membawa bom panci dan melakukan pengeboman bunuh diri di dekat Shelter bus Transjakarta.
Bom tersebut menyebabkan lima orang meninggal dunia. Dua orang di antaranya adalah pelaku, yaitu Ahmad Sukri dan Ichwan Nurul Salam.
Tiga korban meninggal lainnya adalah anggota kepolisian. Selain itu, enam personel Polri serta lima warga sipil jadi korban luka.