Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aliansi Pemuda DKI Akan Beri Pendampingan untuk Korban Persekusi

Kompas.com - 02/06/2017, 17:44 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aliansi sejumlah organisasi pemuda di Jakarta, yang menamakan diri Aliansi Bersama Pemuda DKI Jakarta, berencana akan melakukan pendampingan bagi korban persekusi oleh organisasi masyarakat (ormas) yang terjadi belakangan ini. 

"Untuk kasus yang sudah terjadi, kami akan lakukan pendampingan untuk konsultasi dengan pihak keluarga, sekolah karena memang dampak psikologisnya luar biasa," kata Sekretaris Garda Pemuda Nasdem DKI Jakarta Anwar Sjani, di Kantor GP Ansor Utan Kayu, Jakarta Timur, Jumat (2/6/2017).

Baca juga: Tim Reaksi Cepat Dibentuk di 44 Kecamatan untuk Hadapi Persekusi Ormas

Anwar menambahkan, aliansi juga akan melakukan pendampingan hukum terhadap korban.

Ke depan, aliansi akan menerima laporan dari masyarakat yang terancam dipersekusi dan diintimidasi.

"Kami sedang buat formulasinya, formatnya begitu biar publikasi dari media bisa membantu kalau ada masalah-masalah seperti itu harus ketemu dan berhuhungan dengan siapa," jelas Anwar.

"Seandainya ada laporan itu kami akan langsung turun tangan untuk mencegah persekusi itu terjadi," kata Anwar.

Aliansi itu juga akan mendorong Cyber Crime Polri untuk bergerak cepat melakukan tindakan pencegahan dengan memblok semua akun yang terindikasi melakukan ujaran kebencian di media sosial.

Organisasi pemuda yang terlibat dalam aliansi itu antara lain Keluarga Besar Pengurus Daerah (KB PD) XI FKPPI DKI Jakarta, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Garda Pemuda Nasdem DKI Jakarta, dan Badan Advokasi Hukum (Bahu) Nasdem DKI Jakarta, dan PW GP Ansor DKI Jakarta.

Baca juga: Organisasi Pemuda di Jakarta Bentuk Aliansi Hadapi Persekusi Ormas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com