Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Besok, Ada Perubahan Arus Lalu Lintas di Sekitar Matraman

Kompas.com - 07/06/2017, 18:38 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan DKI Jakarta melakukan rekayasa arus lalu lintas kendaraan dari Tambak ke arah Pramuka. Hal ini berkaitan dengan pembangunan simpang tidak sebidang underpass di Jalan Matraman - Jalan Salemba.

"Akan dilakukan larangan belok kanan di simpang Jalan Proklamasi dan Jalan Tambak mulai pukul 06.00 WIB sampai 10.00 WIB," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah melalui keterangan tertulis, Rabu (7/6/2017).

Kendaraan dari Jalan Tambak tidak boleh belok kanan ke arah Pramuka, Jatinegara. Kendaraan yang boleh melintas hanya bus Transjakarta. Kendaraan akan diarahkan berbelok kiri ke Jalan Proklamasi.

Setelah itu, kendaraan akan diarahkan menuju Jalan Diponegoro. Setelah itu, kendaraan yang ingin menuju Pramuka akan berbelok ke kanan di simpang Jalan Diponegoro- Jalan Salemba.

"Dan belok kiri untuk yang ingin ke arah Senen," ujar Andri.

Rekayasa lalu lintas juga diterapkan di Jalan Salemba 1 dan sepanjang Jalan Pramuka Sari II sisi utara. Kendaraan dari Jalan Pramuka Sari II dialihkan belok ke Jalan Proklamasi. Kemudian belok ke kanan arah Jalan Diponegoro.

Setelah di simpang Jalan Diponegoro dan Jalan Salemba, kendaraan yang ingin ke Pramuka akan belok ke kanan. Kendaraan yang ingin ke Senen akan belok ke kiri.

Rekayasa lalu lintas di Jalan Salemba 1 dan Jalan Pramuka diterapkan dari pukul 08.00 WIB sampai 10.00 WIB.

"Ujicoba rekayasa lalu lintas ini akan dilaksanakan mulai tanggal 8 sampai dengan 15 Juni 2017," ujar Andri.

Baca: Warga Berharap Pembangunan "Underpass" Matraman Tidak Buat Macet

Andri mengimbau pengguna jalan untuk menghindari jalan tersebut sehingga tidak terjebak macet. Dia juga mengimbau pengguna jalan untuk menaati rambu-rambu lalu lintas.

"Untuk mengurangi kepadatan lalu lintas selama pembangunan Underpass Matraman Salemba, diimbau kepada para pengguna jalan agar menghindari ruas jalan tersebut," ujar Andri.

Kompas TV Hujan yang mengguyur wilayah Jakarta sejak kemarin masih menyisakan banjir genangan setinggi 50cm
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com