Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Perampokan di SPBU Daan Mogot Dengar Satu Kali Suara Tembakan

Kompas.com - 09/06/2017, 20:20 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas SPBU Pertamina Daan Mogot, Nizar, mengaku dengar satu kali suara tembakan saat Davidson Tantono (30) dirampok dan ditembak pada Jumat (9/6/2017) siang tadi.

Sesaat setelah mendengar suara tembakan itu, Nizar tidak sempat melihat pelaku karena disebut pergi dengan cepat.

"Suara tembakan itu sekali. Saya enggak lihat pasti karena posisinya agak jauh. Kata orang yang dekat sana, enggak sampai satu menit pelakunya sudah kabur," kata Nizar kepada Kompas.com, Jumat malam.

Nizar menjelaskan, ada empat pelaku yang mengenakan helm dengan menaiki dua sepeda motor. Korban dan pelaku sempat tarik-menarik tas berisi uang Rp 350 juta yang baru diambil oleh Davidson dari bank. Namun peristiwa itu tidak berlangsung lama hingga berujung tewasnya Davidson.

Baca: Polisi Duga Mobil Korban Perampokan di SPBU Telah Digembosi Pelaku

Menurut Nizar, saat Davidson dirampok dan ditembak, orang yang paling jelas melihat kejadian tersebut adalah petugas kios Nitrogen.

Sebelum dirampok, Davidson memang sedang menunggu ban mobilnya ditambal di tempat itu. Adapun kondisi SPBU ini cukup besar.

Posisi kios Nitrogen dekat tempat Davidson dirampok terletak di ujung dekat akses keluar SPBU. Letak kios Nitrogen ini berjauhan dengan antrean kendaraan mobil dan sepeda motor yang mengisi bahan bakar.

Baca: Korban Perampokan di Daan Mogot Habis Ambil Uang di Bank Rp 350 Juta

Selain itu, kios Nitrogen juga tidak begitu terlihat dari arah antrean pengendara di SPBU karena tertutup satu kios yang sedang tidak digunakan, tepat di sebelah kios Nitrogen itu.

Saat ini, para saksi yang terdiri dari penjaga kios Nitrogen dan dua sekuriti masih dimintai keterangan di Polres Metro Jakarta Barat. Polisi juga masih menghimpun informasi mengenai ciri-ciri pelaku.

Kompas TV CCTV Rekam Detik-Detik Perampokan di Surabaya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com