Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bekasi Perbolehkan Mobil Dinas Dipakai PNS Mudik

Kompas.com - 12/06/2017, 13:53 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Berbeda dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang melarang PNS mudik menggunakan mobil dinas, Pemerintahan Kota (Pemkot) Bekasi perbolehkan PNS mudik gunakan mobil dinas.

"Kalau DKI tidak diperbolehkan. Nah akhirnya kita mengacu pada pola sistem tahun kemarin, pinjam pakai," ujar Sekretaris Daerah Rayendra Sukarmadji saat diwawancarai di Pemkot Bekasi, Senin (12/6/2017).

Dia menjelaskan, tahun lalu Pemkot memiliki sistem pinjam pakai mobil dinas untuk mudik. Di mana, mereka yang ingin mudik menggunakan mobil dinas harus melalui perizinan dari pengelola.

Bagian yang mengelola adalah Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Sehingga syaratnya adalah membuat surat pernyataan bahwa pegawai alan meminjam mobil.

Untuk lama peminjaman mobil dinas ini sendiri, Rayendra menjelaskan harus sesuai dengan persetujuan atau kesepakatan bersama antara pihak peminjam dan pengelola. Dia menjelaskan biasanya mobil dinas yang dipinjam bisa dua atau tiga hari.

Baca: Mendagri: Mobil Dinas untuk Keperluan Pemerintahan, Bukan untuk Mudik

Namun, melihat libur Lebaran kali ini cukup panjang, ia menilai mungkin peminjaman mobil dinas bisa dilakukan hingga lima hari. Waktu tersebut pula disesuaikan dengan jadwal bekerja dimulai sejak kapan.

Akan tetapi, Rayendra pula menegaskan untuk para pejabat di Bekasi, Ia percaya masing-masing tentu sudah memiliki mobil pribadi sehingga tidak harus mudik menggunakan mobil dinas.

Kompas TV Walikota Bekasi - The Interview With Tukul
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com