JAKARTA, KOMPAS.com - Tanda pagar (tagar) #KiniLebihBaik yang menjadi moto PT Transjakarta jadi bahan olokan pengguna media sosial Twitter lantaran bus Transjakarta sempat mogok beroperasi pada Senin (12/6/2017).
Bus Transjakarta sempat mogok beroperasi karena sejumlah pegawainya berunjuk rasa menuntut diangkat jadi karyawan tetap.
Akibat aksi unjuk rasa dan mogok kerja yang mendadak itu membuat penumpang menjadi korban dan terbengkalai, bahkan ada penumpang yang diturunkan di tengah jalan.
"@PT_TransJakarta katanya #kinilebihbaik tapi ngerugiin semua konsumen hari ini #transjakarta," tulis akun @abdulzlatief.
(baca: Karyawan Kontrak Transjakarta Tak Puas dengan Sistem Perekrutan)
Sementara itu, akun lainnya, yakni @AdityaPrasetyo_ menyindir tagar #KiniLebihBaik dengan kata-kata "dengkulmu lebih baik!!" sebagai bentuk kekesalan atas bus-bus Transjakarta yang mogok beroperasi.
Adapun aksi unjuk rasa selesai sekitar pukul 14.30 WIB, dan para pegawai kembali bekerja.
Bus-bus Transjakarta yang mogok beroperasi dan berderet di sekitar Halte Harmoni mulai berangsur-angsur beroperasi melayani penumpang kembali.
Para pegawai Transjakarta mengancam kembali mogok kerja jika sampai Rabu (14/6/2017) pihak manajemen tidak memenuhi tuntutan menjadikan pegawai kontrak menjadi karyawan tetap.
(baca: Layanan Transjakarta di Halte Harmoni Berangsur Normal Kembali)
Adapun Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah meminta direksi PT Transjakarta untuk menyelesaikan permasalahan petugas yang mogok kerja. Setelah selesai, Andri meminta direksi PT Transjakartauntuk melapor kepada polisi.
"Kalau masalahnya sudah selesai, saya minta kepada Transjakarta untuk melaporkan permasalahan ini ke kepolisian. Karena berarti dia ini lancang, betul kan? Dia jalanin (bus) tiba-tiba di tengah jalan dia mogok," ujar Andri.
Andri pun menginstruksikan kepada direksi PT Transjakarta untuk melakukan investigasi dan mencari pokok permasalahannya. Dia meminta hanya perwakilan dari petugas yang mengikuti proses penyelesaian masalah ini.
"Sopir lainnya harus segera melakukan aktivitas seperti semula," ujar Andri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.