TANGERANG, KOMPAS.com - Pesawat maskapai Malaysia Airlines MH 725 mengalami pecah ban dan mendarat tak sempurna di landasan pacu atau runway utara Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (13/6/2017) malam.
Imbas dari kejadian ini, runway utara Bandara Soekarno-Hatta sementara ditutup atau tidak dapat digunakan untuk take off maupun landing pesawat.
"PT Angkasa Pura II menginformasikan bahwa telah diterbitkan Notice to Airmen atau Notam yang mengatakan runway utara Bandara Soekarno-Hatta saat ini tidak dapat dioperasikan atau ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut," kata Head of Corporate Secretary and Legal PT AP II Agus Haryadi melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com.
(Baca juga: Penumpang Ancam Ledakkan Pesawat, Malaysia Airlines Kembali ke Bandara)
Agus menyampaikan, pihaknya bersama petugas pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PK-PPK) membantu evakuasi penumpang pesawat tersebut.
Agus turut memastikan, proses evakuasi 61 penumpang telah terlaksana dan semuanya sudah diantar menuju Gedung Terminal 2D kedatangan.
Menurut Agus, selama runway utara ditutup, Bandara Soekarno-Hatta beroperasi dengan satu runway, yaitu runway selatan.
Bandara Soekarno-Hatta hanya memiliki dua runway. Adapun runway utara biasa dipakai untuk penerbangan rute internasional dan runway selatan untuk penerbangan domestik.
"Selama runway utara ditutup maka take off dan landing pesawat dilakukan melalui runway selatan. Penutupan runway utara selama kurang lebih satu jam ini diharapkan tidak terlalu mengganggu operasional penerbangan secara keseluruhan di sini," ujar Agus.
(Baca juga: Pesawat Malaysia Airlines Kena Turbulensi, Penumpang dan Kru Luka-luka)
Adapun penutupan runway utara dilakukan untuk mempercepat pemindahan pesawat Malaysia Airlines jenis Boeing 737-800 Next Generation ke tempat yang lebih aman.
Setelah selesai dan area dipastikan aman, runway utara akan dioperasikan kembali.