Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembongkaran Bangunan di Kolong Tol Kalijodo Hasilkan 200 Ton Sampah

Kompas.com - 14/06/2017, 20:43 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara Slamet Riyadi mengatakan, sebanyak 200 ton sampah dihasilkan dari pembongkaran bangunan semi-permanen di kolong tol dekat RPTRA Kalijodo.

Ia menjelaskan, ratusan ton sampah itu sebagian besar berasal dari puing kayu dan triplek yang berasal dari bedeng-bedeng yang dibangun warga.

"Kurang lebih ada 200 ton sampah lah," ujar Slamet saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/6/2017).

Slamet mengatakan, dalam sehari pihaknya mengerahkan sebanyak 10 truk sampah ukuran kecil untuk mengangkut seluruh puing.

Baca: PLN: Aliran Listrik di Kolong Tol Kalijodo Hasil Pencurian

Truk sampah itu tidak langsung mengantarkan puing-puing tersebut ke TPST Bantargebang yang berada di Bekasi. Sampah akan diantar ke kawasan Kali Opak, Jakarta Barat.

Selanjutnya akan diangkut menggunakan truk sampah dengan ukuran lebih besar. Hal ini dilakukan agar pengangkutan sampah bisa selesai dengan cepat.

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta juga menyiapkan 10 truk berukuran kecil untuk mengangkut puing dari kolong tol menuju Kali Opak.

Baca: Kolong Tol Kalijodo Sudah Bersih dari Bedeng-Bedeng Liar

"Jadi sistemnya supaya cepat. Kalau kami buang ke Bantargebang kan makan waktu lama bolak-balik. Ada truk besar ke Bantargebang dan truk kecil buangnya ke Kali Opak. Baru dinaikan ke truk besar milik dinas terus ke Bantargebang. Kami siapkan 10 unit," ujar Slamet.

Pemprov DKI Jakarta membongkar 150 bedeng yang berdiri di kolong tol dekat RPTRA Kalijodo. Saat ini, seluruh bangunan telah diratakan. Sebanyak 1.600 personil gabungan dari kepolisian, TNI dan satpol PP dikerahkan dalam pembongkaran.

Kompas TV Bangunan Liar Kembali Menjamur di Kalijodo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com