JAKARTA, KOMPAS.com - Marketing Director Grab Indonesia Mediko Azwar menyampaikan, pihak manajemen telah memantau siapa saja penumpang yang dianggap dapat membahayakan mitra pengemudi mereka saat bekerja di lapangan.
Hal ini dilakukan menyusul kejadian pengemudi GrabCar, Nati (41), yang hampir dirampok oleh penumpangnya sendiri di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (12/6/2017) siang.
"Kami buka jalur pengaduan mengenai penumpang-penumpang yang membahayakan dari mitra pengemudi. Jika terbukti, penumpang tersebut bisa kami banned dari platform Grab," kata Mediko kepada Kompas.com, Kamis (15/6/2017) pagi.
(Baca juga: Sopir Taksi "Online" Nyaris Dirampok Penumpangnya di Pasar Minggu )
Mediko menyampaikan, Grab memiliki mekanisme tersendiri untuk memastikan apakah penumpang yang dimaksud merupakan penumpang berbahaya atau tidak.
Grab juga mengaku telah membekali mitra pengemudi dengan tips sederhana mengenai apa yang harus dilakukan bila menemui penumpang mencurigakan atau berbahaya.
(Baca juga: Sopir Taksi "Online" yang Nyaris Dirampok Penumpangnya Sempat Dicekik)
Salah satu tipsnya adalah menuju ke area keramaian. Jika dirasa kondisinya sudah terdesak, mitra pengemudi diminta membunyikan klakson untuk menarik perhatian.
"Bisa juga tabrakkan mobilnya ke suatu tempat atau mobil lain untuk mencari perhatian warga," kata Mediko.
Terakhir, mitra pengemudi diimbau melarikan diri dan tidak melawan. Bila mengalami hal seperti itu, para pengemudi juga disarankan untuk tetap tenang dan segera melaporkan apa yang dia alami kepada aparat berwenang di sekitar lokasi dan menghubungi manajemen Grab.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.