JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengatakan komplotan rampok yang menewaskan Davidson Tantono (30) selalu menggunakan modus menggembosi ban kendaraan korbannya. Polisi menyebut komplotan perampok itu menggunakan paku khusus untuk menggembosi ban kendaraan korbannya.
"Pakunya bukan sembarang paku, tapi sudah dimodifikasi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (15/6/2017).
(baca: Polisi: Perampok di SPBU Daan Mogot "Pemain Lama")
Menurut Argo, para pelaku bisa memperkirakan kapan ban kendaraan korbannya itu akan kehabisan angin setelah menginjak paku yang dimodifikasi. Komplotan perampok itu akan beraksi setelah korban menghentikan kendaraannya akibat bannya kempis.
"Jadi kemudian nanti ada yang membuntuti, ada yang memberi tahu 'Pak bannya kempis'. Lalu untuk yang kemarin, korban ini tak menghiraukan bannya kempis, tetap dia berjalan terus mencari tempat ramai dan masuk SPBU," kata Argo.
(baca: Ini Peran Dua Perampok di SPBU Daan Mogot yang Ditangkap Polisi)
Perampokan terhadap Davidson terjadi saat korban sedang turun dari mobilnya untuk menambal ban mobilnya yang kempis. Korban sempat mempertahankan tas berisi uang yang akan diambil para perampok.
Namun perlawanan Davidson terhenti saat perampok menembaknya di bagian kepala. Davidson meninggal di tempat kejadian dan tas dia yang berisi uang dibawa lari perampok.