Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Samyang Mengandung Babi, BPOM Banten dan Bea Cukai Perketat Pengawasan

Kompas.com - 19/06/2017, 15:00 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan (POM) Serang, Banten, Nurjaya Bangsawan mengaku telah memperketat proses pemberian izin edar kepada importir dan pelaku usaha makanan impor sebelum kasus mi Korea yang mengandung babi ramai diperbincangkan.

Pengetatan pengawasan dilakukan dengan pihak Bea Cukai tiap pelabuhan dan bandar udara yang jadi pintu masuk produk-produk impor.

"Kami sudah dan akan terus memperketat proses pemberian izin edar tersebut. Kalau untuk jalur masuk, ada Bea Cukai, mereka punya wilayah kepabeanan, mereka yang memiliki kewenangan untuk masuknya produk tersebut," kata Nurjaya kepada Kompas.com saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (19/6/2017) siang.

Nurjaya menjelaskan, BPOM selaku pemberi izin edar pada dasarnya tidak bisa melarang produk impor dengan kandungan babi untuk beredar di Indonesia.

Baca: Apa Alasan Importir Tak Daftarkan Sertifikasi Halal Samyang?

Namun, ada aturan spesifik yang mengatur produk makanan dengan kandungan babi. Salah satu aturannya adalah menyertakan keterangan di kemasan bahwa makanan tersebut mengandung babi.

Hal inilah yang tidak dilakukan oleh pelaku usaha mi korea yang kini izin edarnya dicabut dan produknya ditarik dari peredaran.

Produk mi korea yang dimaksud adalah Samyang dengan nama produk U-Dong, Nongshim dengan nama produk Shin Ramyun Black, Samyang dengan nama produk Mie Instan Rasa Kimchi, dan Ottogi dengan nama produk Yeul Ramen.

"Kalau (produk non-halal) dijajakan, di toko, supermarket, itu harus ditata dan ada aturannya dia harus sendiri tempatnya. Non-halal dan halal sudah tersendiri, dalam raknya tertulis mengandung babi," tutur Nurjaya.

Baca: MUI Minta Polisi Usut Kasus Mi Samyang Mengandung Babi

Nurjaya juga menyampaikan, pihaknya bersama Bea Cukai telah mencanangkan program bernama Indonesia National Single Window (INSW).

Program ini merupakan integrasi layanan dan pencatatan digital tiap importir yang diizinkan masuk oleh Bea Cukai dan sudah mendapat izin edar serta registrasi dari BPOM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com