JAKARTA, KOMPAS.com - Terminal Rawamangun menjadi salah satu terminal bantuan mudik Lebaran 2017 yang memberangkatkan pemudik tujuan Sumatera dan Bali. Keputusan itu berdasarkan rapat koordinasi Dinas Perhubungan pada Senin (19/6/17).
Status terminal bantuan berlaku sejak H-5 hingga H+7 Lebaran. Selanjutnya fungsi terminal akan kembali seperti semula, tidak lagi memberangkat penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP).
Kepala Terminal Rawamangun, Jakarta Timur, Bastian membenarkan bahwa pembelian tiket serta pemberangkatan bus tujuan Sumatera dan Bali dapat dilakukan dari Terminal Rawamangun.
"Berdasarkan keputusan rapat kemarin, (Terminal Rawamangun) bisa menjadi terminal bantuan sementara dari H-5 hingga H+7, hanya bus Sumatera dan Bali saja," ujar Bastian, saat ditemui di Rawamangun, Kamis (22/6/17).
(baca: Jumlah Pemudik Bus Tak Sampai Setengah dari Pemudik Kereta)
Sementara pemberangkatan bus tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur tetap dilakukan di Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur.
Keputusan menjadikan Terminal Rawamangun sebagai terminal bantuan dianggap mendadak sehingga pihak pengelola minim persiapan seperti tidak sempat melakukan tes urine pada sopir bus AKAP dan menyiapkan posko pengamanan.
"Ya karena dadakan itu, Senin rapat, Selasa sudah beroperasi sebagai terminal bantuan. Tidak sempat menyiapkan termasuk tes urine dan bangun posko terpadu," tutur Bastian.
Meski begitu, pengamanan tetap diberikan oleh Polres Jakarta Timur, dibantu personel Brimob dan TNI.
Sejak Selasa (20/6/17), sebanyak 1.821 pemudik telah diberangkatkan dari Terminal Pulogebang. Diperkirakan lonjakan penumpang di terminal tersebut akan terjadi pada Kamis sore ini.