Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Lebaran, Pasar Tasik Thamrin City Sepi Pembeli

Kompas.com - 24/06/2017, 19:43 WIB
Cahyu Cantika Amiranti

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 – Pasar Tasik yang terletak di Mal Thamrin City, Jakarta Pusat, sudah lama terkenal sebagai pusat penjualan busana muslim.  Akhir pekan ini, pusat perbelanjaan itu malah terlihat sepi pembeli.

Beragam model busana muslim tersedia di sini. Mulai dari kerudung hingga gamis tersedia di pasar yang hanya buka setiap Senin, Kamis, dan Sabtu ini.

Sejak Kamis lalu, pengunjung Pasar tasik mulai sepi. Tak seperti pekan kedua dan ketiga bulan ramadhan yang padat, beberapa hari menjelang hari raya Idul Fitri, pengunjung turun drastis.

Lorong antar gang yang biasanya dipadati pengunjung, terlihat lengang. Kios-kios masih banyak yang buka. Namun, tak ada pembeli yang singgah. Penjaga toko pun tampak duduk mengantuk. Bahkan, beberapa pedagang asal Tasik mulai hari ini juga sudah tidak berjualan.

Para pedagang di sana sudah seminggu belakangan ini hasil penjualan mereka menurun cukup jauh. Menurut mereka, hal ini diakibatkan sudah banyak masyarakat yang pergi mudik,

Salah satu penjual yang  adalah Fadli (27). Pria asal Padang ini memiliki lapak berisi beragam pilihan kerudung dan pashmina. Jelang Lebaran 2017 ini, tokonya mulai sepi pengunjung. Dia pun mengeluh jika penjualan selama bulan ramadhan kali ini tak selaris tahun lalu.

“Hasil penjualan menjelang lebaran ini menurun jauh. Biasanya bisa bawa pulang Rp 20 juta sehari, sekarang cuma dapat sekitar Rp 1 juta sehari,” ujar Fadli saat ditemui Kompas.com, Kamis (22/6/2017).

Akhirnya, dia terpaksa mengobral barang dagangannya agar pengunjung tertarik membeli. Harga satu kerudung yang biasa Fadli jual Rp 35.000, kini diturunkan menjadi Rp 25.000.

Cahyu Cantika Jelang Lebaran, aktivitas jual beli di pasar Tasik di Mall Thamrin City malah sepi.

Menurutnya, cara ini cukup ampuh karena umumnya pengunjung tertarik mendengar tawaran Rp 100.000 bisa dapat empat kerudung.

Strategi tersebut rupanya banyak dilakukan oleh penjual kerudung lainnya. Mereka biasanya menurunkan harga dagangannya sebesar Rp 10.000. Yang terpenting, dagangan mereka laku terjual.

Tak hanya penjual kerudung, sepinya pelanggan juga dirasakan oleh toko gamis Sofia Shop. Toko yang terletak di lantai lima ini, menjual gamis motif maupun polos.

“Selama puasa sampai sekarang, pasar paling ramai cuma jam makan siang saja. Setelah itu, sepi lagi. Padahal, biasanya dari Shubuh sudah ramai banget,” ucap penjaga toko yang enggan disebutkan namanya.

Sama seperti Fadli, Sofia Shop juga mengalami penurunan pendapatan yang cukup besar. Saat ramai pengunjung, rata-rata mereka bisa mengantongi Rp 15 juta per hari. Kini, mereka hanya membawa pulang sekitar Rp 3-4 juta sehari. Meski begitu, toko ini tidak mengobral barang dagangannya.

Walaupun pendapatan per hari menurun, baik Fadli maupun Sofia Shop, mengaku bahwa mereka masih bisa mendapat laba. Namun, keduanya enggan menyebutkan jumlah keuntungan yang mereka terima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com