Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curahan Hati Para Penjual Bunga di TPU Karet Bivak

Kompas.com - 26/06/2017, 12:15 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian besar penjual bunga dan air untuk nyekar di TPU Karet Bivak mengungkapkan penghasilan mereka tahun ini tidak bisa sebesar Lebaran pada tahun lalu. Hal itu dikarenakan tidak terlalu ramai peziarah yang datang dan naiknya harga bunga.

"Untungnya enggak bisa banyak, pas-pasan," kata Sulastri (40), warga Tanah Abang yang menjadi penjual bunga musiman, Senin (26/6/2017) siang.

Ibu yang akrab disapa Lastri ini menceritakan, harga dari pemasok sebagian besar penjual bunga, yaitu di Rawa Belong, menaikkan harga bunganya jadi dua kali lipat. Dari tahun lalu sebesar Rp 50.000 untuk satu kantong besar, menjadi Rp 100.000 pada tahun ini.

KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Suasana ziarah di taman pemakaman umum (TPU) Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (26/6/2017). Ziarah kubur, bagi umat muslim menjadi tradisi yang dilakukan setiap bulan suci Ramadhan sampai dengan hari raya lebaran Idul Fitri.
"Satu kantong besar itu bisa buat jual 20 bungkus kecil. Kami kan enggak bisa jual mahal-mahal, jadi ya pas-pasan banget," tutur Lastri.

(Baca juga: Hari Kedua Lebaran, Peziarah Masih Padati TPU Karet Bivak)

Penjual bunga lainnya, Kuncoro (51), mengungkapkan harga untuk bunga dan satu botol air rata-rata dijual dengan harga serupa di TPU Karet Bivak. Mereka mengenakan harga Rp 5.000 untuk satu kantong plastik kecil berisi bunga dan satu botol air.

"Harga rata-rata sama saja. Tahun ini lagi agak sepi pembelinya, mungkin karena liburnya panjang," tutur Kuncoro.

 

 

Kompas TV Hari Raya Idul Fitri, Peziarah Padati TPU Karet Bivak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com