Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sketsa Penyerang Novel Belum Bisa Dirilis ke Publik, Mengapa?

Kompas.com - 30/06/2017, 20:55 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Polda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan menyatakan, saat ini polisi belum bisa merilis sketsa pelaku penyerangan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan kepada publik.

Polisi masih mengupayakan sketsa tersebut seakurat mungkin sesuai pengelihatan saksi mata.

"Kami akan klarifikasi ke saksi dulu, baru kalau saksi sudah betul-betul bisa hafal dengan sketsa yang ada, mereka tahu, mereka lihat, dan mereka mengalami, kami akan rilis ke publik sketsanya."

Hal itu dikatakan Iriawan saat ditemui di Bekasi, Jumat (30/6/2017).

Baca: Polisi Akan Buat Sketsa Wajah Terduga Penyerang Novel

 

Iriawan pun enggan membocorkan ciri-ciri fisik sosok yang digambar.

Berdasarkan pengecekan sementara, saksi menggambarkan sosok berbeda-beda sesuai sudut dan pencahayaan ketika mereka melihat.

Iriawan mengatakan sketsa ini merupakan upaya memburu pelaku Novel dengan cepat.

Ia memastikan pelukis bisa menggambarkan sosoknya seakurat mungkin.

"Banyak yang sudah kami lakukan pengungkapan kasus dengan sketsa. Tapi kembali lagi yang sudah Kapolri dan saya sampaikan, harapan kita pengungkapan cepat."

"Tidak semua kasus juga bisa diungkap dengan cepat. Artinya, ada hal-hal sulit seperti, 'tidak ada saksi yang melihat jelas'," ucap Iriawan.

Novel Baswedan diserang dengan air keras jenis asam sulfat usai menunaikan shalat subuh di Masjid Jami Al-Ihsan.

Masjid itu berada di dekat rumahnya di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Selasa (11/4/2017).

Keterangan yang didapat saat ini hanya ciri fisik yang dikenali oleh Novel dan saksi, yaitu dua orang berboncengan naik sepeda motor mengenakan jaket hitam dan helm.

Baca: Novel Baswedan Tetap Ingin Berada di KPK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com