Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Kejadian Penusukan Polisi, Imam Masjid Falatehan Merasa Khawatir

Kompas.com - 01/07/2017, 13:57 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Imam Masjid Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Chaeruddin merasa khawatir atas kejadian penusukan dua orang polisi oleh seorang pria di depan masjid tersebut, Jumat (30/6/2017).

"Kalau trauma enggak, takut ya dikit. Ada rasa khawatir, prihatin juga," kata Chaeruddin saat ditemui di Masjid Falatehan, Sabtu (1/7/2017).

Ia mengatakan, penyerangan terhadap anggota Resimen 1 Gegana AKP Dede Suhatmi dan anggota Resimen 3 Pelopor Briptu M Syaiful Bakhtiar itu bisa saja memengaruhi nama baik masjid tersebut.

"Baru pertama kali (kejadian penyerangan jemaah). Menyangkut nama baik (masjid) juga," kata dia.

Pada subuh tadi, masjid itu telah digunakan kembali untuk beribadah. Penjaga masjid setempat menyatakan bahwa jumlah jemaah yang beribadah subuh tadi sama seperti biasanya.

(Baca juga Garis Polisi di Lokasi Penusukan Polisi Dicopot, Masjid Berfungsi Kembali)

Chaeruddin yang menjadi imam masjid khusus shalat zuhur sejak 2012 menyayangkan kejadian ini, apalagi jika hal itu dilakukan atas nama jihad.

"Jihad kan luas, ya, tidak harus kontak fisik. Bisa dengan lisan," kata dia.

Penyerangan terhadap dua polisi tersebut terjadi sekitar pukul 19.40 WIB. Kejadian berlangsung sekitar 200 meter dari Markas Besar Polri.

Kedua korban ditusuk menggunakan sebilah sangkur merek Cobra saat tengah menjalankan shalat isya.

Saat menyerang, pelaku juga meneriakkan takbir sambil mengibaskan sangkurnya.

Pelaku melawan saat hendak ditangkap, sehingga polisi menembaknya hingga tewas.

Kompas TV Polisi Jadi Target Prioritas Teroris
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com