Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Disdik DKI Buat PPDB Berbasis Zonasi

Kompas.com - 05/07/2017, 08:59 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Bowo Irianto mengatakan tidak ada yang berbeda dengan pembagian kuota penerimaan siswa dalam sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Jakarta.

Seperti tahun sebelumnya, kuota terbesar penerimaan siswa ditentukan berdasarkan zonasi.

"Itu namanya jalur lokal berdasarkan zonasi. Zonasi itu misalnya untuk warga DKI yang tinggal di kawasan Tebet, Setiabudi, daftarnya bisa ke SMA 3, SMA 26, SMA 8," ujar Bowo kepada Kompas.com, Selasa (4/7/2017) malam.

SMA yang disebut Bowo terletak di kawasan Tebet. Kuota penerimaan siswa berdasarkan zonasi itu adalah 55 persen.

Selain itu, Dinas Pendidikan DKI menyediakan 35 persen kuota bagi siswa yang masuk melalui jalur umum. Jalur umum ditempuh oleh siswa yang ingin masuk ke sekolah yang berbeda zonasi dengan alamat rumahnya.

"Misalnya kamu tinggal di Manggarai tapi mau masuk ke SMA 78 di Jakarta Barat, itu namanya jalur umum dan disediakan ada kuota 35 persen," ujar Bowo.

Selain itu, kuota sebesar 5 persen disediakan untuk siswa yang menempuh jalur prestasi dan 5 persen sisanya untuk siswa dari luar DKI Jakarta.

Bowo mengatakan kuota untuk penerimaan siswa berdasarkan zonasi memang lebih besar dengan alasan untuk mengantisipasi kemacetan karena antar jemput anak sekolah.

"Kan sering dikeluhkan jalanan macet karena orangtua sibuk antar anak sekolah. Oleh karena itu diberi aturan di mana sekolah itu diisi warga yang tinggal di sekitar situ agar tidak terlalu jauh," ujar Bowo.

Kompas TV Potret Pendidikan di Tapal Batas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com