JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi telah membuat tiga sketsa terduga pelaku penyerang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. Tiga sketsa tersebut dibuat berdasarkan keterangan tiga orang saksi yang mengaku melihat orang mencurigakan sebelum Novel disiram air keras.
Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan mengatakan, sketsa tersebut akan ditunjukkan kepada Novel yang saat ini masih dirawat di Singapura.
"Mungkin akan dibawa ke Singapura sama Dirkrimum (Kombes Rudi Harianto Adi Nugroho)," ujar Iriawan di Jakarta, Senin (10/7/2017).
(baca: Kapolri Ingin KPK Selalu Mendampingi Pengungkapan Kasus Novel)
Menurut Iriawan, sketsa yang dibuat penyidik berdasarkan keterangan saksi ini tidak memiliki kemiripan dengan orang yang pernah diamankan oleh polisi. Adapun orang yang sempat diamankan polisi, yakni Hasan, Muklis, Ahmad Lestuhu dan Miko Tirtayasa.
"Kan beberapa saksi ini di-combain dengan kami, 'oh mukanya begini, mulutnya begini,' kami combain. Dari empat (yang sempat diamankan) ini enggak sama dengan yang (sketsa) ini," kata Iriawan.
(baca: Novel, Air Keras, dan Peran Sang Jenderal)
Adapun Novel disiram air keras usai melaksanakan shalat subuh di Masjid Al Ihsan, yang lokasinya tidak jauh dari rumah Novel di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4/2017).
Polisi menyebut pelakunya dua orang yang mengendarai satu motor. Air keras yang dileparkan pelaku mengenai satu mata Novel.