Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Buron, Rekan Penembak Italia Bersembunyi di Perkebunan

Kompas.com - 11/07/2017, 13:38 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
MAN, rekan penembak Italia Chandra Kirana (22) menyerahkan diri ke polisi setelah buron selama hampir sebulan. Dia menyerahkan diri lantaran takut terus dikejar polisi.

Wakil Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Didik Sugiharto mengatakan, MAN kerap berpindah-pindah tempat persembunyian. Terakhir, dia bersembunyi di perkebunan di Lampung Timur.

"Jadi dia itu selama ini sembunyi di ladang. Akhirnya diimbau sama kepala lingkungannya untuk diserahkan. Akhirnya diantar ya dia," ujar Didik, di Mapolda Metro Jaya, Selasa (11/7/2017).

(baca: Ucapan Terima Kasih dan Rasa Syukur Orangtua Italia)

Didik menuturkan, pada Senin (10/7/2017) dini hari penyidik menggerebek rumah Man di Lampung Timur. Namun, MAN tidak berada di lokasi.

Polisi, kata Didik, meminta orangtua MAN menasihati anaknya agar segera menyerahkan diri. Akhirnya, pada Senin sore MAN menyerahkan diri.

"Kami imbau lagi ke pihak keluarganya untuk melapor, kemudian jam 17.00 sore itu keluarganya bilang kalau pelaku sudah di rumah Pak Kades menyerahkan diri," kata Didik.

(baca: Penembak Italia Tewas Ditembak Polisi di Lampung)

Polisi sebelumnya telah menangkap Saiful, rekan MAN, yang menembak Italia. Saiful tewas ditembak polisi saat ditangkap di Lampung Selatan pada Minggu (9/7/2017) siang.

Adapun Italia ditembak Saiful karena memergoki usaha pencurian sepeda motor di rumahnya di kawasan Karawaci, Kota Tangerang, Senin (12/6/2017).

Italia adalah koas dokter gigi yang baru lulus dari Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi Universitas Trisakti.

Kompas TV Penembak Italia Tewas Ditembak Polisi di Lampung


Sebelum ditembak, Italia sempat melawan kedua pelaku menggunakan sapu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com