Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Pasar Malam Cabuli Anak Setelah Ajak Menonton Video Porno

Kompas.com - 11/07/2017, 19:03 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pedaang pakaian di pasar malam di Kebayoran Lama berinisial ZU alias Babe ditangkap karena mencabuli 10 anak perempuan dari 2016 hingga 2017. Ia mengaku kepada polisi biasa mengajak anak-anak berusia 4 hingga 8 tahun itu menonton film porno.

"Anak-anak itu dengan tersangka diajak bantu dagangan. Kemudian secara tontotan dipertontonkan video porno. Di sela-sela menonton tersebut tersangka meraba-raba tubuh korban," kata Pelaksana tugas harian Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Budi Setiadi, Selasa (11/7/2017).

Babe selalu melakukan aksinya ketika berdagang di pasar malam. Ia selalu datang pukul 14.00 atau dua jam sebelum pasar malam beroperasi.

Dengan menggunakan mobil baknya, anak-anak kecil itu diajaknya bermain ke mobilnya, sambil sesekali dicabuli di jok depan maupun di bak belakang mobil.

Baca: Cabuli Anak-anak, Pedagang Pasar Malam Berusia 60 Tahun Ditangkap

Selain mempertontonkan film porno, Babe juga sering mengiming-imingi mereka jajan dengan Rp 2.000. Anak-anak yang tinggal di sekitar pasar malam itu, selama ini tak pernah mengadu karena diancam.

Begitu juga orangtua mereka, yang segan terhadap Babe karena dianggap sebagai sesepuh. Perbuatan bejat Babe baru berhenti ketika dua orangtua melaporkan ke polisi pada 6 Juli 2017 lalu.

"Kami terima kasih ibu dari dua orang korban yang berniat melaporkan membantu kasus tidak berkembang lebih luas," ujar Budi.

Baca: Cabuli Anak 12 Tahun, Seorang Pria Dikeroyok Warga di Kampungnya

Anak-anak itu kini ditangani oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) DKI Jakarta karena dikhawatirkan korban mengalami trauma mendalam.

Babe terancam hukuman lima hingga 15 tahun penjara sesuai Pasal 76E Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

Kompas TV Pelaku Pencabulan Ini Diringkus saat Menikah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com