Salin Artikel

Warga Kolong Tol Sedyatmo Berharap Ada Dialog Sebelum Penertiban

Dialog itu untuk membahas rencana penertiban yang akan dilakukan Pemprov DKI Jakarta di permukiman warga yang berada di kolong Tol Sedyatmo atau di sepanjang Jalan Lodan, Jakarta Utara.

Pemperov DKI menyatakan, penertiban dilakukan guna membangun sodetan di kawasan itu.

Salah satu perwakilan warga Kampung Walang, Tumijan, saat ditemui, Rabu (19/7/2017) mengatakan, warga tak menolak pembangunan sodetan yang dilakukan di kawasan tersebut. Namun, warga bertanya-tanya dengan lebar sodetan yang diminta Pemprov DKI Jakarta.

Sodetan yang hendak dibuat selebar 40 meter. Lebar sodetan tersebut, kata Tumijan, membuat rumah warga terkena dampak penertiban.

"Ya kami tidak pernah menolak adanya sodetan. Tapi, masa selebar itu. Hitungannya dari jalan sampai ke rel kereta api (mengenai rumah warga). Kalau buat sodetan kan biasanya beberapa meter saja," ujar Tumijan.

Tumijan mengatakan, pihak kelurahan belum melakukan sosialisasi secara langsung kepada warga.

Jika kelurahan mengklaim telah melakukan sosialiasasi, kata Tumijan, sosialisasi hanya dilakukan kepada warga yang dinilai memihak pemerintah.

Iya mengatakan, terkait sejumlah warga Kampung Walang yang bersedia pindah dan telah melakukan undian hunian di Rusun Marunda, warga tersebut hanya sebagian kecil saja.

"Warga yang kemarin itu hanya sedikit saja yang setuju, mereka juga kebanyakan warga pengontrak, pendatang. Bukan warga yang sudah lama mendiami tempat ini," kata Tumijan.

Warga sudah mendiami kolong tol tersebut sejak puluhan tahun. Ada 316 kepala keluarga yang mendiami kawasan itu.

Namun, warga mengakui bahwa lahan yang mereka tempai selama puluhan tahun itu tidak bersertifikat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/07/20/13470521/warga-kolong-tol-sedyatmo-berharap-ada-dialog-sebelum-penertiban

Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke