"Kami akan terus lakukan razia pembayaran tunggakan pajak PKB dan BBNKB di wilayah Jakarta Barat," kata dia saat ditemui di kantor Samsat Jakarta Barat, Kamis (27/7/2017).
Hal ini seiring dengan diadakannya program penghapusan denda pajak yang diberikan kepada para wajib pajak yang memiliki tunggakan dan segera melunasi utang pajak tersebut mulai hari ini, Rabu (19/7/2017) hingga Kamis (31/8/2017).
Ia menjelaskan, razia tersebut dilakukan bersama-sama Kepolisian, Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) Jasa Raharja, Bank DKI dan Dinas Perhubungan.
"Pada dasarnya razianya sama dengan yang dilakukan oleh kepolisian. Apabila belum ada pengesahan STNK tahunan yang dibarengi denga pembayaran PKB polisi berhak menilang sesuai UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan," jelasnya.
"Kalau para wajib pajak yang memiliki tunggakan terjaring razia maka kesempatan pengampunan denda pajak itu akan hilang. Jadi saya imbau dengan kesadaran sendiri segera melunasi pajak," katanya.
Sebelumnya Kepala Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta Edi Sumantri mengatakan selama periode hingga berakhirnya masa pemutihan denda, BPRD DKI Jakarta bersama polisi dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan terus menggelar razia.
"Kalau yang terjaring sebelum 31 Agustus (berakhirnya masa pemutihan denda), dia tidak dikenakan insentif penghapusan sanksi administratif," kata Edi, Rabu (19/7/2017).
Baca: Pemprov DKI Hapus Denda Pajak Kendaraan hingga 31 Agustus 2017
Selain itu, kendaraan yang sudah 3 tahun belum membayar pajak dan terjaring razia juga akan diderek. Kendaraan yang terkena derek akan dikenakan denda biaya menginap dengan nominal hingga Rp 500.000 per malam.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/07/27/16081681/samsat-jakbar-akan-gelar-razia-selama-pemutihan-pajak-kendaraan