Salin Artikel

Trotoar Jalan Wahid Hasyim Diokupasi Pedagang dan Parkir Liar

Trotoar di area Sarinah, Lotus, hingga perempatan Jalan Sabang tampak penuh dan membuat pejalan kaki kesulitan berjalan.

Saat Kompas.com melintasi jalan tersebut, Selasa (1/8/2017) malam, terdapat pedagang sate di perempatan Jalan Wahid Hasyim dan Jalan Sabang yang berjualan hingga ke trotoar.

Meja-meja makan ditata di trotoar dan menjadi tempat makan bagi para pelanggan yang datang. Pedagang sate tersebut juga membakar satenya di trotoar.

Akibatnya, pejalan kaki yang melintas harus turun dan berjalan di jalan raya karena trotoar diokupasi. Pejalan kaki sampai harus berjalan berdampingan dengan motor dan mobil yang melintas.

Tidak jauh dari pedagang sate, terdapat halte yang biasa dijadikan titik temu antara ojek online dan pelanggannya.

Motor-motor diparkir begitu saja di badan jalan oleh pengemudi ojek yang sedang menunggu penumpangnya.

Trotoar yang ada di seberang pedagang sate dan pangkalan ojek, tepatnya di trotoar Sarinah, juga diokupasi.

Di sana, trotoar diokupasi parkir-parkir liar. Seorang pejalan kaki, Dwi, mengaku terganggu dengan banyaknya PKL dan parkir liar di trotoar itu.

"Sebenarnya kalau lihat yang kayak begini sih biasa ya, sudah biasa, tetapi kalau kebetulan lagi jalan (di trotoar) baru berasa deh kesalnya. Kayak di sana kan ada pedagang makanan jualan sampai ke trotoar, akhirnya kita yang ngalah jalan di jalan raya," ujar Dwi.

Kepala Satpol PP DKI Jakarta Yani Wahyu mengatakan, PKL sebenarnya masih diizinkan berjualan di trotoar pada malam hari. Namun, mereka tidak boleh mengokupasi seluruh trotoar.

"Kuliner malam itu kita mau tata jangan sampai trotoar itu dihabisin. Kalau trotoar itu 3 meter, ya 1 meter buat pejalan kaki. Ini khusus malam ya," ujar Yani.

Ia menyampaikan, pedagang harus diingatkan aturan main itu. Dia berjanji untuk mengevaluasi PKL yang ada di Jalan Wahid Hasyim.

Terkait ojek dan parkir liar, Yani juga meminta peran aktif masyarakat untuk berani memberi peringatan kepada para pelanggar.

"Masyarakat harus berani usir. Kita juga mau melibatkan penggiat trotoar karena kalau satpol kan terbatas," ujar Yani.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/01/21270311/trotoar-jalan-wahid-hasyim-diokupasi-pedagang-dan-parkir-liar-

Terkini Lainnya

Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke