Salin Artikel

Polisi Didesak Ungkap Pelaku Pembakaran Pria di Bekasi

“Mudah-mudahan terungkap yang membakar suami saya. Saya cuma minta keadilan aja buat suami saya,” kata Zubaidah saat ditemui di kediamannya di Kampung Jati, Desa Cikarang Kota, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Kamis (3/8/2017).

Ia juga meminta, jika pelaku telah diketahui dan diamankan polisi, pelaku itu harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Seorang warga yang tinggal di sekitar kediaman MA, Lia (33) mengatakan hal yang sama. Lia mendesak polisi mengusut tuntas orang yang telah membakar MA.

“Kalau dari keluarga sih minta nama baiknya kembali, tapi kalau hukumannya (untuk yang telah membakar) sesuai dengan hukum yang berlaku,” kata Lia.

Ia mengatakan tidak percaya bahwa MA melakukan pencurian. Menurut dia, MA adalah sosok yang baik.

“Orangnya baik, suka shalat berjamaah, ramah, nggak mungkin maling,” kata Lia.

Lia menyesalkan sikap orang-orang yang main hakim sendiri yang mengeroyok dan membakar MA setelah dituduh sebagai maling.

MA dibakar hidup-hidup setelah dituduh sebagai pencuri amplifier milik mushala Al-Hidayah di Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.

"Peristiwa tersebut benar adanya dengan petunjuk-petunjuk dari saksi yang telah melaporkan. Benar juga orang yang diduga pelaku (pencurian) meninggal dunia, dikeroyok massa dan dilaporkan sebagai pengambil barang tersebut," kata Kapolres Metro Bekasi, Kombes Asep Adi Saputra di Polres Metro Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kamis.

Asep mengatakan, dugaan pencurian tersebut berdasarkan keterangan saksi yaitu marbot dan pengelola mushala yang telah diperiksa. MA telah diamati saksi sejak kedatangannya ke mushala tersebut. MA datang dengan gerak-gerik mencurigakan.

Salah satu marbot masjid melihat MA mengambil air wudhu dan masuk ke mushala. Namun tak selang beberapa lama, MA keluar dan pergi meninggalkan mushala. Saksi kemudian melihat amplifier di dalam mushala sudah hilang.

Pengelola mushala akhirnya mengejar tersangka pelaku tetapi tidak ditemukan. Saat berbalik arah untuk kembali, mereka justru berpapasan dengan MA. MA pun ditegur dan diminta mengembalikan amplifier yang diduga telah dicurinya. 

“Namun saat ditanya pelaku langsung lari dan meninggalkan motor. Akhirnya (dia) didapati (terkejar) oleh masyarakat dan terjadi pengeroyokan sampai pada pembakaran orang yang diduga sebagai pelaku itu,” kata Asep.

Dari olah TKP, polisi menemukan sejumlah barang bukti, antara lain satu unit sepeda motor milik MA, dua unit amplifier di motor tersebut, satu amplifier di tas gendong warna hitam.

Asep mengatakan, amplifier yang menjadi barang bukti itu diakui milik mushala.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/03/21253601/polisi-didesak-ungkap-pelaku-pembakaran-pria-di-bekasi

Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke