Pemanggilan dilakukan dalam rangka menindaklanjuti video dari netizen yang viral tentang dugaan kecurangan di SPBU tersebut.
Dalam video yang dimaksud, seorang pembeli meminta petugas SPBU menuangkan bahan bakar jenis pertalite dan pertamax di dua botol kaca. Kemudian, didapati warna pertamax sama dengan warna pertalite, yakni hijau gelap.
"Besok kami baru periksa pemiliknya untuk memastikan apakah ada tindak pidana selama SPBU itu melayani konsumen," kata Ahmad, saat dihubungi Kompas.com pada Minggu (20/8/2017).
Pihak Pertamina telah menyoroti kasus ini beberapa hari setelah video netizen viral di media sosial.
Polres Tangsel pun telah memonitor hal tersebut dan mulai menyelidiki dengan menghimpun keterangan dari sejumlah saksi. Namun, sampai hari ini, SPBU tersebut masih diizinkan beroperasi seperti biasa karena unsur tindak pidananya belum terbukti.
"Selama belum terbukti melakukan perbuatan tindak pidana, masih beroperasi," ucap Ahmad.
Video tentang dugaan kecurangan di SPBU Cisauk dibagikan oleh netizen di channel YouTube dengan nama "Channel Ide" pada 14 Agustus 2017.
Dalam video itu terdapat keterangan seorang konsumen yang merasa ditipu, Panji Aribowo.
Panji menceritakan bahwa dia mengetahui dugaan kecurangan setelah orangtuanya yang berjualan bahan bakar eceran melihat pertamax yang dibeli serupa dengan pertalite.
Panji pun kembali ke SPBU itu lalu meminta petugas mengisi pertamax dan pertalite di botol kaca, lalu didapati warna keduanya mirip dengan warna pertalite.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/20/11435331/polres-tangsel-selidiki-dugaan-kecurangan-di-spbu-daerah-cisauk