Menurut Djarot, ada kemungkinan tawuran terjadi bersamaan dengan masuknya narkoba ke wilayah itu.
"Saya sudah beberapa kali ke Jalan Tambak. Mereka bilang begitu ada tawuran, barang masuk," ujar Djarot, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (4/9/2017).
"Jadi begitu ada tawuran, biasanya narkoba masuk," kata dia.
(baca: Ancaman Tembak di Tempat untuk Warga yang Kembali Tawuran di Johar Baru...)
Djarot menyampaikan, dirinya tidak menuduh ada transaksi narkoba di balik tawuran di Johar Baru. Namun, dia meminta polisi menelusuri semua informasi mengenai akar masalah pemicu tawuran antar-warga tersebut.
Karena itu, Djarot menyatakan Pemprov DKI Jakarta ingin memperbanyak ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) di lingkungan padat penduduk sebagai ruang interaksi dan berekspresi warga.
Terkait tawuran di Johar Baru yang terjadi pada Jumat (1/9/2017) sekitar pukul 16.00 WIB, polisi menetapkan 10 warga Kampung Rawa, Johar Baru, sebagai tersangka.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Suyudi Ario Seto menjelaskan, tawuran itu melibatkan warga RW 04 (Gang Lepoy) dengan RW 07 (Gang Buntu) yang saling serang menggunakan petasan serta senjata tajam.
(baca: Jadi Akses Tawuran, Jembatan Penyeberangan Orang di Johar Baru Ditutup)
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/09/04/11444261/djarot-begitu-ada-tawuran-biasanya-narkoba-masuk