Yopi, salah satu agen penyalur calon jemaah, mengatakan, aksi ini bukanlah yang pertama kalinya dilakukan.
Para calon jamaah umroh ini telah kali telah menggelar aksi damai dengan sasaran Ali Zainal Abidin.
"Demo sudah pernah, segala cara sudah dicoba. Kita cuma minta kejelasan uang kami pergi ke mana dan kenapa hingga saat ini dia tidak ditahan," ujar Yopi.
Baca: YLKI: First Travel Bukan Satu-satunya Biro Umrah Bermasalah
Dua hari lalu para jemaah ini menyerahkan berkas pengaduan terkait masalah ini ke Bareskrim. Yopi mengaku, para calon jemaah lain bahkan sudah melaporkan perkara ini di banyak tempat.
"Ada yang lapor ke Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Selatan, Bareskrim Polri, Polda Banten, Polres Surabaya. Agen yang di Surabaya itu sudah ditangkap, kenapa pemilik travelnya yang jelas salah masih bebas sampai sekarang?" tanya Yopi.
Menurut Yopi, hingga saat ini tercatat sebanyak 3.056 calon jemaah belum diberangkatkan sejak 2015.
Para calon jamaah mengatakan, berbagai alasan serta janji telah disampaikan Ali kepada mereka.
Bahkan Ali selalu menjanjikan segera mengembalikan uang jamaah setiap kali mereka melakukan unjuk rasa.
Mulai dari donatur travel berhalangan menggelontorkan uang hingga dia kekurangan dana dan berbagai alasan lain.
Sama seperti yang menimpa korban First Travel, para calon jamaah KRK ini tergiur dengan paket umroh murah mulai dari Rp 11 juta.
Pengelola KRK kemudian meminta para calon jamaah yang tertarik membayar ongkos umroh dengan menggunakan mata uang rupiah dan dolar AS.
Baca: Polisi Geledah Rumah Orangtua Bos First Travel
Bahkan saat kekurangan dana, pengelola KRK meminta biaya tambahan dari para calon jamaah dengan iming-iming akan diberangkatkan terlebih dahulu.
Saat kasus ini meledak pada akhir 2015, KRK masih menerima calon jamaah di tahun berikutnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/09/07/12283571/calon-jamaah-umroh-travel-krk-kembali-tagih-janji-pemilik-travel