Koneksivitas angkutan umum massal ini merupakan bagian dari rencana induk transportasi berbasis rel Pemerintah Kota Tangerang Selatan.
"Penumpang LRT dari Tangsel nanti bisa melanjutkan perjalanan ke Bandara Soekarno-Hatta naik kereta, jadi enggak usah bawa kendaraan pribadi lagi," kata Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Tangerang Selatan, Aplahunnajat, saat ditemui Kompas.com, di kantornya, Kamis (7/9/2017).
Penumpang LRT yang turun di Batu Ceper bisa berganti moda transportasi dengan kereta bandara jika ingin ke Bandara Soekarno-Hatta. Hal itu dikarenakan Stasiun Baru Ceper jadi salah satu perhentian dari total rute layanan kereta bandara.
(baca: Pemkot Tangsel Akan Bangun LRT dari Rawa Buntu hingga Batu Ceper)
Menurut Aplah, proyek LRT sampai saat ini masih pada tahap penentuan trase. Pemerintah Kota Tangerang Selatan menggandeng pihak swasta, yakni PT BMI, untuk mengerjakan proyek ini karena belum ada anggaran dari pemerintah daerah untuk pembangunan LRT.
"Ini full dikerjakan pihak swasta. Nanti, di bawah jalur LRT itu akan dibangun tenant yang bisa disewa dan diisi vendor-vendor yang merupakan bagian dari perjanjian kerja sama," ucap Aplah.
PT Kereta Api Indonesia menargetkan layanan kereta bandara mulai dioperasikan awal 2018, sedangkan pengerjaan pembangunan LRT Rawa Buntu-Batu Ceper diperkirakan dimulai pada 2019.
Menurut Aplah, pembangunan LRT merupakan kebutuhan mendesak berdasarkan prediksi pertumbuhan kendaraan di Kota Tangerang Selatan sehingga diperlukan moda transportasi massal sebagai angkutan alternatif.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/09/07/14090941/lrt-rawa-buntu-batu-ceper-akan-terhubung-dengan-kereta-bandara-soetta