IH dan EP merupakan sepasang calon pengantin yang hendak melangsungkan pernikahan pada Minggu (17/9/2017) kemarin. Tiga hari jelang pernikahan, tepatnya Kamis lalu, IH selaku calon mempelai pria menghubungi WO yang mengurus pernikahan mereka. Namun, pemilik WO itu tak bisa dihubungi.
"Saya samperin di rumahnya juga enggak ada," kata IH di Mapolresta Depok, Senin (18/9/2017).
IH terus mencoba untuk menghubungi pihak WO sampai Jumat. Namun, tak kunjung ada hasil. Pada saat bersamaan, ada beberapa calon pengantin lain yang juga mengeluhkan hal yang sama.
Saat itulah, IH menyadari bahwa dirinya sudah menjadi korban penipuan. Ia langsung melaporkan kejadian yang dialaminya itu ke Polresta Depok.
"Padahal saya sudah bayar lunas Rp 77 juta," kata IH.
WO yang mengurus pernikahan IH dan EP bernama Khalisha, yang dimiliki Galih Darma Dewangga. Galih lalu diciduk anggota Satreskrim Polresta Depok di rumahnya pada Sabtu lalu.
"Ada laporan (tersangka) pelaku yang menghilang ini sempat berada di rumahnya. Agar tak kabur lagi, yang bersangkutan langsung kami tangkap," kata Kasat Reskrim Polresta Depok Komisaris Putu Kholis.
Menurut Putu, ada sepuluh calon pengantin yang sudah ditipu Galih, termasuk IH dan EP. Polisi masih mengembangkan kasus tersebut untuk menyidiki kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat.
"Sampai sejauh ini pelaku ini hanya bekerja sendiri," ujar Putu.
Galih kini mendekam di sel tahanan Polresta Depok. Ia terancam dijerat dengan Pasal 378 KUHP untuk kasus penipuan dan penggelapan dengan hukuman penjara lima tahun.
Walau tertipu, IH dan EP tetap melangsungkan pernikahan mereka pada 17 September sesuai yang direncanakan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/09/18/15430681/calon-pengantin-sadar-ditipu-wo-dua-hari-jelang-pernikahan