Salin Artikel

Menjajal KRL dan Menengok Stasiun Baru di Bekasi Timur hingga Cikarang

Ada 4 stasiun baru yang dioperasikan, yaitu Stasiun Bekasi Timur, Stasiun Tambun, Stasiun Cibitung, dan terakhir Stasiun Cikarang.

Kompas.com mencoba menjajal keempat stasiun baru tersebut pada Selasa (10/10/2017).  Berawal dari Stasiun Bekasi Timur yang berada di Jalan Ir. H. Juanda, Margahayu, Kota Bekasi. Stasiun ini letaknya tak jauh dari Terminal Kota Bekasi.

Berbeda dengan Stasiun Bekasi, bangunan Stasiun Bekasi Timur lebih besar dan lebih megah.

Stasiun Bekasi Timur memiliki luas bangunan kurang lebih 870 meter persegi dan area parkir seluas 16 ribu meter persegi yang mampu menampung 100 mobil dan 300 motor. Lahan parkiran pun mulai dipenuhi oleh mobil dan motor warga.

Selain itu, Stasiun Bekasi Timur juga memiliki dua unit lift yang ditujukan untuk penumpang lansia dan penyandang disabilitas.

Untuk sampai di peron, pengguna KRL tak lagi menyebrangi lintasan rel kereta. Calon penumpang harus menaiki anak tangga atau lift untuk bisa membeli tiket di loket dan masuk ke dalam stasiun. Setelah itu, calon penumpang kembali turun ke peron untuk menunggu datangnya KRL.

Berdasarkan jadwal, KRL seharusnya tiba di Stasiun Bekasi Timur pukul 09.06 WIB untuk menuju Cikarang. Namun, selama beberapa menit menunggu, kereta tak kunjung datang.

Salah satu pengguna KRL tujuan Cikarang, Ismiati (63) mengaku sudah cukup lama menunggu kereta datang.

"Udah lama nunggu kereta, udah satu jam mau ke Cikarang. Selama saya di sini belum ada kereta yang lewat. Saya pikir lebih cepat, enggak taunya lama juga," ujar Ismiati, warga Bekasi Timur.

Ia mengaku telah menunggu di Stasiun Bekasi Timur sejak pukul 08.30 WIB. Akhirnya, pukul 09.33 pun kereta menuju Stasiun Cikarang datang.  Ismiati berharap kereta diperbanyak agar waktu menunggu kereta tidak terlalu lama.

Dalam perjalanan, kereta tersebut berhenti di Stasiun Tambun pada pukul 09.40 WIB dan Stasiun Cibitung pukul 09.46 WIB.

Saat kereta berhenti di Stasiun Tambun, Kompas.com melihat perbedaan bangunan yang mencolok jika dibanding ketiga stasiun lainnya.

Di Stasiun Tambun, tak ada atap penutup di bagian peron dan bangunan stasiun masih minim. Hujan dan panas terik pun tak dapat dihindari penumpang saat menunggu maupun turun dari KRL.

Stasiun Cikarang juga masih membenahi area parkir yang masih terlihat gersang.

Seperti halnya di Bekasi Timur, penumpang juga harus menunggu datangnya KRL cukup lama di Stasiun Cikarang. Pagi menjelang siang itu Kompas.com harus menunggu kereta selama kurang lebih satu jam di Stasiun Cikarang.

Selain itu, warga juga mengeluhkan lamanya laju kereta. Waktu tempuh dari Stasiun Jakarta Kota ke Cikarang mencapai sekitar dua jam.

"Saya dari Jakarta kota jadwalnya tepat, cuma ketahan-tahan jadinya lama. Banyak yang ditahan-tahan ya, di Cipinang terus Cakung. Tapi maklumlah ini kan jalur kereta Jawa. Dari Jakarta kota jam 8.15 WIB, tapi sampai sini dua jam," kata Toni.

Direktur Utama PT KCI, MN Fadhila, mengatakan, akan ada 32 perjalanan pulang pergi Cikarang-Jakarta Kota. 

Total jarak antara Cikarang-Jakarta Kota sekitar 43,97 kilometer dengan perkiraan waktu tempuh 90 menit. Lalu, tarif yang dikenakan kepada penumpang, yaitu Rp 5.000. 

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/10/15390071/menjajal-krl-dan-menengok-stasiun-baru-di-bekasi-timur-hingga-cikarang

Terkini Lainnya

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke