Perbaikan bantaran kali itu membuat pedagang kaki lima (PKL) harus angkat kaki sebab lahan berjualan mereka kini dipakai untuk bekerja pasukan biru.
Kepala Satpol PP Jakarta Selatan Ujang Harmawan berharap setelah ini para PKL tidak akan kembali berjualan di sana.
"Diharapkan tidak ada pedagang setelah penertiban, ditambah ada pengerjaan saluran, petugas PU (pekerjaan umum) untuk menggeser pedagang sudah benar," kata Ujang ketika dihubungi, Rabu (18/10/2017).
(baca: 5 Rumah yang Berdiri di Atas Turap di Bintaro Ambles)
Ujang mengatakan, selama bertahun-tahun, Jalan Bintaro Utara tidak pernah benar-benar bersih dari pedagang yang membuka lapak di mobil, motor bak, kios-kios kayu, hingga membuka lapak seadanya di bantaran kali dan pinggir jalan.
Ujang mengatakan selain mencemari bantaran, keberadaan PKL juga menghambat arus lalu lintas.
"Di situ harus dibuat lancar arus lalu lintasnya karena banyak pengendara dan ada sarana ibadah (Masjid Jami Bintaro) di situ," ujar Ujang.
Berbagai cara telah dilakukan antara lain memasang spanduk larangan berjualan dan operasi penertiban rutin. Rantai pembatas juga telah dipasang di lokasi. Ujang mengatakan tak mungkin petugas dikerahkan untuk mengawasi trotiar itu setiap saat.
"Memang kambuhan, tapi prinsipnya kami monitor terus supaya di sana terasa nyaman," ujar Ujang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/18/10344611/usai-diperbaiki-bantaran-kali-bintaro-diharapkan-tidak-dipenuhi-pkl