Sebab, setelah berulang kali ditertibkan, para PKL tersebut tetap kembali berjualan di jalan dan trotoar.
"Tolong sabar, beri kami waktu. Kemarin saya tanya pada Wakil Satpol PP Pak Hidayatullah, jumlah PKL yang balik setelah disidang itu berapa? Ternyata 100 persen semuanya balik," ujar Sandi usai mengikuti ajang Jakarta Marathon 2017 di Monumen Nasional Jakarta, Minggu (29/10/2017).
"Definisi 'kegilaan' itu adalah orang yang mengulang sesuatu yang sama tapi mengharapkan suatu yang berbeda. Jadi menurut saya, kami harus coba terobosan yang berbeda," ucap Sandiaga.
"Jangan diburu-buru. Give us time. Jangan coba sesuatu yang belum matang," kata dia.
Beberapa waktu lalu, Kompas.com melihat kondisi di kawasan Pasar Tanah Abang pada Rabu (25/10/2017) pagi, sekitar pukul 10.00. Kondisinya, semrawut.
Mobil pribadi terlihat parkir sembarangan, angkutan umum hingga ojek online juga berhenti di sembarang tempat. Alhasil kemacetan, ketidaknyamanan hingga ancaman tindak kriminal tak dapat terhindarkan.
Kondisi semrawut tampak jelas di sejumlah sisi pasar. Di seberang Stasiun Tanah Abang misalnya, deretan PKL memajang dagangannya hingga menutupi trotoar.
Para pejalan kaki terpaksa melintas di badan jalan karena tak memiliki ruang untuk berjalan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/29/16420321/sandiaga-minta-waktu-untuk-buat-terobosan-mengatur-pkl-tanah-abang