Salin Artikel

Melihat Isi Hotel Syariah di Jakarta Islamic Center

Hotel ini rencananya akan direalisasikan dengan mengambil sebuah gedung di komplek Jakarta Islamic Center (JIC), Jakarta Utara yang saat dijadikan balai pendidikan dan pelatihan (Diklat) Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pemprov DKI Jakarta.

Adapun gedung diklat yang saat ini digunakan ternyata merupakan gedung berkonsep syariah yang telah terkonsep sejak 2005 dan diresmikan pada 2012.

Namun, karena sejumlah kendala hotel tersebut belum bisa difungsikan dan hingga saat ini difungsikan sebagai sebuah balai Diklat.

"Konsep hotel syariah sudah ada sejak 2005. Tapi rancangan 2001 itu wisma seperti asrama haji bukan bisnis," ujar Kepala Sub Divisi Penyiaran Infokom Jakarta Islamic Center (JIC) Paimun A Karim kepada Kompas.com.

Kompas.com, Jumat (10/11/2017) mencoba menelusuri gedung hotel yang digadang-gadang akan menjadi hotel syariah pertama yang ada di Jakarta.

Adapun gedung ini merupakan bangunan tertinggi yang ada di kompleks JIC. Karena berada di lingkungan JIC, jaraknya sangat dekat dengan masjid.

Desain hotel berlantai 11 yang memiliki 153 kamar ini terlihat cukup unik. Bentuk gedung persegi empat dengan sentuhan relief bintang persegi delapan.

Relief persegi delapan yang disejajarkan satu sama lain tampak memenuhi tampilan luar gedung. Gedung ini didominasi warna hijau dan putih di bagian luarnya.

Di lantai ini terdapat sejumlah meja dan sofa tunggu layaknya hotel pada umunnya. Di lantai ini juga disediakan ruang makan dengan kursi dan meja yang tersusun rapi.

Karena masih digunakan sebagai balai diklat, tak terlihat meja resepsionis layaknya hotel pada umumnya. Hotel ini menyediakan dua lift di tiap lantainya.

Tepat berada di atas tangga, terdapat bagian atap hotel yang bolong yang memperlihatkan rangka besi penyangga.

Warna di sekitar atap yang rusak juga terlihat gelap dan kotor akibat rembesan air. Di lantai ini juga terdapat ruang makan.

Kompas.com mencoba menengok salah satu kamar hotel yang ada di lantai 10. Di dalam kamar hotel nomor 1014 yang Kompas.com masuki, terlihat ukuran kamar yang cukup luas.

Diperkirakan ukuran kamar 7x7 meter atau mampu memuat sebanyak tiga tempat tidur. Namun, di dalam kamar ini belum terisi satupun tempat tidur, televisi, dan hanya ada dua buah sofa.

Paimun mengatakan, hampir di setiap lantai diisi 23 kamar. Rata-rata kamar dibuat untuk bisa memuat tiga tempat tidur.

Hal ini, kata Paimun dilakukan agar tiap kamar bisa menampung lebih banyak pengunjung yang diprediksi datang secara berkelompok.

Naik ke lantai 11, terdapat dua kolam renang berukuran sekitar 11x6 meter. Letak kedua kolam renang sengaja dipisah karena konsep hotel syariah adalah memisahkan aktivitas laki-laki dan perempuan.

Kolam ini tampak kotor dan diisi oleh air hujan. Di tiap kolam renang juga tersedia ruang ganti.

Paimun mengatakan, hotel sengaja dibangun ke arah kiblat. Selain itu, arsitek hotel, Karnayan, membangun hotel dengan berfilosofi terhadap angka 9 merujuk pada Asmaul Husna.

"Di sini kalau dihitung ukuran lorongnya ke kamar itu sekitar 9 meter. Jadi filosofi Pak Karnayan itu menetapkan angka 9 merujuk pada Asmaul Husna," ujar Paimun.

Pemprov DKI Jakarta menargetkan hotel syariah di JIC beroperasi awal tahun 2018. Dengan adanya hotel tersebut diharapkan citra Jakarta Utara yang dinilai "buram" bisa berangsur membaik.

"Itu (hotel syariah) Insya Allah awal tahun depan Januari sudah bisa (beroperasi)," ujar Direktur Utama PT Jakarta Tourisindo G Jeffrey di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (8/11/2017).

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/11/11/19150061/melihat-isi-hotel-syariah-di-jakarta-islamic-center

Terkini Lainnya

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke