Perwakilan Perhimpunan Alumni Kolese Kanisius, Affann Alamudi, mengatakan, pihaknya menghormati Ananda yang memiliki perbedaan pandangan terhadap Anies. Namun, tindakan walk out saat kedatangan Anies tersebut dirasa kurang tepat.
"Sangat disayangkan. Kami sangat menjunjung tinggi hak mengeluarkan pendapat dan demokrasi karena itu pendidikan di Kanisius, tetapi momennya yang kurang tepat," ujar Affann saat ditemui Kompas.com di Kolese Kanisius, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2017).
Affan mengatakan, lazimnya sebagai seorang alumnus Kanisius yang telah mendapatkan nilai-nilai ajaran Kanisius, penghormatan terhadap tamu yang datang wajib dilakukan. Apalagi, terhadap Anies yang merupakan pemimpin di DKI Jakarta yang telah terpilih secara demokrasi.
Affan menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan Ananda tidak mewakili sekolah ataupun alumnus Kanisius lain. Affan juga menbantah bahwa selain Ananda, ada ratusan alumnus lain yang walk out saat Anies sedang berpidato.
"Mas Ananda mengeluarkan rilis tidak ada kaitannya apa pun dengan sekolah, angkatannya sendiri, dan perhimpunan alumni. Kalau beliau memiliki kritikan, ya, kami hargai," ujar Affan.
"Saya baca beberapa ratus orang walk out itu tidak benar, ya. Ada tautan video yang menunjukan tidak ada tindakan masif," ujar Affan.
Ananda Sukarlan walk out saat Anies Baswedan tengah berpidato pada peringatan 90 tahun berdirinya Kolese Kanisius. Tindakan itu dilakukan Ananda karena menilai sosok Anies yang hadir tidak mencerimkan sikap yang diajarkan Kanisius, khususnya masalah perbedaan.
Ditemui di Balai Kota, Anies Baswedan tidak mempermasalahkan sikap Ananda.
"Jadi, saya akan menyapa semua, mengayomi semua. Kalau kemudian ada reaksi negatif, ya, itu bonus saja buat saya. Enggak ada sesuatu, biasa saja, rileks," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (13/11/2017).
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/11/14/11580911/perhimpunan-alumni-kanisius-sayangkan-aksi-walk-out-ananda-sukarlan