"Sudin Sosial Jakarta Selatan melakukan pendekatan agar sang anak dapat diasuh di Panti Sosial agar ketiga anaknya mendapatkan kehidupan yang layak dan dapat bersekolah serta tidak kembali mengamen," kata Ansorie, Minggu (19/11/2017).
Nasib malang ketiga anak tersebut bermula saat ibu mereka, Anik, mengamen dengan si bungsu Angga (5). Pada Jumat siang, Anik mengajak Angga mengamen di dalam bus Kopaja 605A jurusan Blok M-Kampung Rambutan.
Anik dan Angga jatuh saat bus melaju kencang dari lampu merah perempatan Cilandak KKO. Angga saat itu sudah mengingatkan Anik agar tak turun, namun Anik melompat hingga jatuh serta kepalanya membentur trotoar.
Akibat luka di kepalanya, Anik tewas di tempat, sedangkan Angga benjol dan lecet.
Setelah dinyatakan meninggal di RSUD Pasar Minggu, pihak Dinsos menghubungi keluarga Anik. Dua anak Anik lainnya, Daus (16) siswa kelas 1 SMK Pertiwi 1 dan Sabila (8) siswi kelas 2 SDN 06 Kramatjati.
Mereka menangis histeris begitu mengetahui sang ibunya meninggal dunia.
"Diceritakan kalau Anik mengamen untuk membiayai keluarga, karena suaminya hanya bekerja sebagai kuli panggul di Pasar Induk Kramatjati. Anik biasanya mengamen bersama anaknya Angga di kawasan Pasas Rebo, Kampung Rambutan dan Cilandak. Selain mengamen di jalanan Anik juga mengamen di bus," kata Ansori.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/11/19/16502471/dinsos-rawat-tiga-anak-pengamen-yang-jatuh-dari-kopaja
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.