Salin Artikel

6 Jam di Tanah Abang, Jajal Jadi PKL hingga Dengar Keluh Kesahnya

Kawasan Pasar Tanah Abang memang menjadi "surga" belanja bagi masyarakat yang ingin mendapatkan barang dengan harga "miring". Dengan banyaknya orang yang datang, kawasan Pasar Tanah Abang semakin diminati para pedagang untuk mencari peruntungan.

Roy (33), salah seorang PKL, mempersilakan Kompas.com menjual barang dagangannya berupa celana perempuan kepada orang-orang yang hilir mudik di atas trotoar Blok F Pasar Tanah Abang.

Roy mengaku, saat malas berjualan, dirinya bisa mengantongi uang Rp 1 juta dalam sehari. Jika rajin, dirinya mampu mengantongi uang Rp 7 juta sehari.

Pedagang Blok G Tanah Abang keluhkan genangan air

Setelah menjajal jadi PKL Tanah Abang, Kompas.com mencoba ke Blok G Tanah Abang. Blok tersebut kembali dihidupkan ketika Joko Widodo menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Hanya saja, saat Kompas.com mengunjungi Blok G, Jumat siang itu, kondisinya sedang tergenang air.

Imas, seorang pedagang pakaian di Blok G Tanah Abang, mengatakan, jika air sudah menggenangi Blok G, para pengunjung menjadi sepi. Hal itu juga berdampak pada pendapatan yang ia terima setiap harinya.

"Pasti langsung sepi (pengunjung) kalau banjir begini," ujarnya.

"Kalau enggak hujan, yang belanja lumayan, sehari bisa ngantongin Rp 700.000-an. Begitu banjir, nyari Rp 500.000 saja susah," kata Ranti.

Kawasan Tanah Abang yang masih rawan tindak kejahatan

Selain genangan air, hal lain yang dikeluhkan pedagang adalah masih maraknya tindak kejahatan di Tanah Abang. Pedagang menyebut, salah satu faktor sepinya pengunjung ke Blok G disebabkan banyaknya preman di sana. Tak jarang, si preman "memeras" pengunjung.

Salah satu korban "pemerasan" preman Tanah Abang adalah seorang wartawati dari salah satu media nasional.

Berdasarkan keterangan beberapa PKL yang dijumpai Kompas.com di Blok G, pengunjung diimbau lebih waspada. Para preman biasanya beraksi pada sore menjelang malam hari setelah selesai menarik jatah iuran harian dari para PKL.

"Mereka biasanya selesai narik iuran, kadang suka minum-minum sampai mabuk. Nah, kalau sudah ada yang mabuk, suka rusuh, lebih hati-hati saja," kata Agus, salah seorang PKL di sana.

"Biasanya dipalak. Karena mereka juga enggak sendiri, pasti banyakan (dalam jumlah banyak)," ujarnya.

Oleh karena itu, sebaiknya pengunjung tidak berdandan mencolok ataupun menggunakan perhiasan berlebih ketika berbelanja ke Tanah Abang.

Ani (bukan nama sebenarnya), salah seorang pedagang minuman di kawasan itu, mengungkapkan kasus pemerasan sering terjadi di Blok G yang tidak terlalu ramai didatangi pengunjung.

"Sering (terjadi pemerasan) di sini, sudah enggak terhitung jari. Ya paling sering cewek (jadi korban pemerasan), tetapi cowok juga ada," ujarnya.

Agus dan Ani menyarankan para pengunjung berbelanja ke Tanah Abang pada pagi dan siang hari karena saat itu preman masih sibuk menagih iuran ke PKL.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/11/20/07272921/6-jam-di-tanah-abang-jajal-jadi-pkl-hingga-dengar-keluh-kesahnya

Terkini Lainnya

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli di Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli di Pilkada 2024?

Megapolitan
Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Megapolitan
Disnaker DKI Terima Aduan Terhadap 291 Perusahaan Soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Disnaker DKI Terima Aduan Terhadap 291 Perusahaan Soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Megapolitan
Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Megapolitan
Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Megapolitan
Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Megapolitan
Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke