"Kami sudah berpikir ini sudah masuk ke sistemik ini. Yang jauh dari sebatas soal oknum," ujar Adrianus ketika dihubungi Kompas.com, Senin (27/11/2017).
Menurutnya, inilah yang menyebabkan Ombudsman tak menyebutkan nama, lokasi dan detail lainnya terkait video dugaan tindak pungli oknum preman dan Satpol PP yang telah dirilis.
"Misal kami buka identitas oknum itu, lalu dia dipecat. Apakah masalah itu jadi selesai? Jangan dianggap selesai begitu saja, karena ini sistemnya yang harus disoroti, bukan oknum," kata dia.
Oleh sebab itu, Andrianus meminta persoalan ini tak dipersempit pembahasannya pada sebatas siapa oknum dalam video dan detail lainnya yang hanya menyebabkan debat kusir tanpa penyelesaian masalah intinya.
"Jadi sekali lagi ini, poinnya sudah soal sistemik dan bukan oknum. Dan kami yakin ini semua sudah begitu dan terima duit semua ini. Kami hanya ingin Jakarta bersih dari tindak pungli," tuturnya.
Adrianus menegaskan investigasi yang pihaknya lakukan terkait pungli dan premanisme di Tanah Abang dapat dipertanggungjawabkan.
"Kami lembaga negara yang bicara atas nama garuda, masak bohong sih," sebutnya.
Hal ini diungkapkan untuk menanggapi pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang mengaku sudah menyelidiki video dari Ombudsman tentang pungli Satpol PP dan PKL.
Sandi menduga oknum yang ada dalam video yang dirilis Ombudsman RI bukanlah oknum Satpol PP DKI.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/11/27/10591071/ombudsman-sebut-pungli-preman-dan-satpol-pp-sudah-sistemik