"Dari hari ini masyarakat sudah bisa merasakan naik OK Otrip, dan hingga akhir Januari kami izinkan masyarakat untuk merasakan meski belum memiliki kartu," ucap Direktur Pelayanan Pengembangan Bisnis & SDM PT Transjakarta Welfizon Yuza kepada media di Terminal Kampung Melayu, Senin (15/1/2018).
Jadi, lanjut Welfizon, bagi masyarakat yang belum punya kartu dan mau merasakan naik angkot OK Otrip akan ada petugas yang meminjamlan kartu untuk tapping saat naik dan ketika turun. Hal ini kita lakukan juga sabagai langkah sosialisasi.
Sementara bagi yang sudah punya kartu, menurut Welfizon, bisa langsung tapping dengan tarif nol rupiah selama masa uji coba.
Dengan program OK Otrip, warga yang selesai naik Transjakarta dan menyambung perjalanan dengan angkot OK Otrip tidak perlu melakukan pembayaran lagi. Hal itu berlaku untuk perjalanan dalam waktu maksimal tiga jam.
"Misalnya kita naik Transjakrta dari Grogol kan sudah bayar Rp 3500. Lalu dari Kampung Melayu mereka sambung naik angkot menuju Duren Sawit. Nah, Ketika tapping di angkot itu sudah langsung nol rupiah selama tiga bulan ini," ucap Direktur Operasional PT Transjakarta Daud Joseph.
Selama perjalan menjajal OK Otrip, memang terlihat sedikit berbeda dengan naik angkot biasanya. Paling terasa adalah soal layanan dari sopir, mulai dari pakain yang berseragam sesuai operatornya, sampai cara mengambil dan menurunkan penumpang yang harus tertib di lokasi yang sudah disediakan.
"Memang kita sudah sediakan bus stop untuk menurunkan dan mengambil penumpang sehingga tidak bisa sembarang berhenti. Untuk operasi angkot OK Otrip Duren Sawit itu ada 42 titik dan sopir memang tidak diperbolehkan untuk mengetem, ada batas maksimal saat berhenti di bus stop," ucap Joseph.
Dari pantauan dilokasi, saat uji awal layanan ini memang masih sepi penumpang. Hal ini diakui Joseph karena masih perlu di lakukan sosialisasi ke masyarakat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/16/06595231/selama-uji-coba-naik-angkot-ok-otrip-di-duren-sawit-bisa-tanpa-kartu