Salin Artikel

Korban Salah Tangkap Kasus Pencurian Motor Tak Bisa Melamar Kerja

Herianto mengatakan, ganti rugi itu diajukannya lantaran tuduhan polisi telah menimbulkan banyak kerugian dalam hidupnya. Total permohonan ganti rugi yang diajukan Rp 55 juta untuk kerugian materiil dan Rp 1 miliar untuk kerugian immateriil.

"Saya dipecat dan untuk sekarang saya mencari kerjaan sangat susah, kan nama saya sudah ada di kantor polisi, mau minta SKCK itu sangat susah. Padahal sekarang kan perusahaan atau kantor mau surat itu, sampai sekarang saya nggak bisa kerja," kata Herianto.

Ia dituduh telah mencuri sepeda motor pada Juni 2016. Padahal saat itu ia masih berada di Palembang. Ia baru pindah ke Tangerang, Banten pada Agustus 2016.

Ia ditangkap polisi pada April 2017 bersama teman satu indekosnya Aris dan Bihin.

Upaya praperadilan yang diajukan bersama Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta membuktikan ketiganya tak bersalah. Usai dibebaskan pada Juni 2017, ketiganya berusaha melanjutkan hidup. Bihin pulang kampung, Aris dan Heri bertahan di Ibu Kota.

Heri yang tadinya bekerja sebagai mekanik di bengkel, tak bisa lagi melanjutkan pekerjaannya. Padahal, ia merupakan tulang punggung bagi kedua orangtua dan dua adik-adiknya di Palembang.

"Adik saya sekolah, saya sampai sekarang bingung ada dua adik saya yang satu tamat SMA, satu tamat SMP, bingung saya belum ada modal utk adik saya terus sekolah," kata Heri.

Yang paling menyakitkan dari pengalaman pahit itu, kata Heri, orangtuanya jatuh sakit saat mendengar Heri ditangkap polisi. Orangtuanya sempat dilarikan ke unit gawat darurat, dan sampai saat ini belum pulih. Usaha kelapa sawit keluarga pun terbengkalai.

"Tadinya kalau dapat ganti rugi, uang itu mau digunakan untuk saya membantu keluarga," kata Heri.

Saat ini, Heri masih merasa trauma saat bertemu anggota polisi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/23/15305731/korban-salah-tangkap-kasus-pencurian-motor-tak-bisa-melamar-kerja

Terkini Lainnya

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke