JAKARTA, KOMPAS.com - Jaja Bahar (50), seorang pria yang tinggal di Jalan Permata 1, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, mengaku mendengar suara kencang saat terjadi kecelakaan kerja di proyek double double track (DDT), Minggu (4/2/2018).
"Saya dengar seperti suara genteng (seng) kena angin," ujar Jaja saat ditemui di sekitar lokasi kecelakaan kerja, Minggu.
Rumah Jaja berada tepat di seberang lokasi terjadinya kecelakaan kerja yang menewaskan empat orang pekerja proyek tersebut.
"Sekitar subuh tadi dengar suara seperti itu. Saya langsung naik ke lantai atas rumah saya. Lalu saya lihat sudah ada korban, pekerja lain teriak Allahu akbar," lanjutnya.
Tak lama kemudian sejumlah ambulans datang dan membawa para korban. Petugas proyek pun menutup sekeliling lokasi kecelakaan itu dengan terpal berwarna biru.
"Setelah itu hujan deras sekali. Polisi baru datang sekitar jam 08.00 dan memasang garis polisi," kata Jaja.
Alat berat proyek DDT di Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, yang ambruk dan menewaskan empat pekerjanya masih berada di lokasi kecelakaan.
Alat berupa crane tersebut melintang di atas beton penampang proyek DDT. Salah satu bagian crane melilit bantalan rel berwarna merah. Posisi bantalan tersebut miring.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/04/11190401/saksi-jatuhnya-crane-ddt-saya-dengar-suara-seperti-genteng-kena-angin