Warga memenuhi SDN 22 untuk mengumpulkan harta bedanya yang masih sempat diselamatkan.
"Iya barang-barang semua disimpan di SD," kata seorang warga yang tengah tergopoh-gopoh mengangkut sebuah bungkusan berisi pakaian.
Puluhan motor milik warga pun telah berjejer rapi di halaman sekolah yang letaknya lebih tinggi dari permukiman warga. Sudut-sudut selasar sekolah juga sudah dipenuhi berbagai perabotan milik warga, mulai dari kasur, mesin cuci, hingga lemari es.
Suara embikan kambing pun terdengar di salah satu pojok halaman. Ya, selain perabotan, beberapa ekor kambing juga diungsikan ke SDN 22 Pejaten Timur.
Pantauan Kompas.com, kambing-kambing itu tampak mengunyah tumbuhan-tumbuhan yang tertanam di halaman sekolah.
Sejumlah anak-anak yang tadi asyik bermain air kini mulai ikut sibuk menyelamatkan barang-barang miliknya. Beberapa anak terlihat membawa tumpukan buku pelajaran serta menggendong tas sekolahnya.
Iwan, salah seorang warga RW 5 Pejaten Timur memprediksikan ada 1.200 warga yang akan diungsikan ke SDN 22 Pejaten Timur.
"Di sini kita ada 300 KK. Kalau 300 KK ada 4 orang ya kira-kira ada 1.200 orang yang mengungsi," katanya.
Selain SDN 22 Pejaten Timur, SMPN 46 yang letaknya tak jauh dari SDN 22 juga akan dijadikan tempat pengungsian. Hal ini diungkapkan Agil, seorang petugas LMK setempat.
"Ini segera akan kita lakukan (evakuasi). Saya juga lagi keliling untuk mengecek warga yang terdampak. Nanti ditampung di SMPN 46," kata Agil.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/05/18190831/warga-korban-banjir-pejaten-timur-mulai-penuhi-tempat-pengungsian