Dhiki mengatakan, lahan seluas 1,3 hektar perlu proses pematangan terlebih dahulu sebelum dibangun.
Sebab, proyek tersebut dibangun di area persawahan.
"Kalau pematangan lahan satu tahun, karena itu, kan, area sawah. Jangan sampai asal bangun, mentang-mentang murah terus pematangannya enggak bagus juga, ini, kan, buat masyarakat," ujar Dhiki saat dihubungi, Jumat (2/3/2018).
Ia mengatakan, proses pematangan lahan akan dilakukan 3 bulan setelah proses soft launching yang dilakukan pada Rabu (28/2/2018). Setelah proses pematangan lahan, barulah dimulai proyek pembangunan.
Menurut Dhiki, proses pembangunan perumahan memerlukan waktu 8-12 bulan. Atas dasar itu, dia memperkirakan proyek rumah tapak DP 0 rupiah di Rorotan baru selesai tahun 2020.
"(Kemungkinan selesai) tahun 2019 akhir sampai 2020," katanya.
Rumah tapak DP 0 rupiah rencananya dibangun 100 unit di lahan seluas 1,3 hektar milik PT Nusa Kirana.
Dalam perencanaan, luas tanah rumah tapak tersebut 5x9 meter atau 45 meter persegi. Sementara luas bangunannya 21 meter persegi.
Di dalamnya terdapat 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, dan 1 kamar mandi. Ada lahan sisa 1x5 meter untuk dibangun dapur.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/02/15094291/rumah-tapak-dp-0-rupiah-di-rorotan-diperkirakan-selesai-dibangun-tahun