Hal itu terungkap dari pernyataan Saiful Munthohir, pengikut Aman, yang dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan kasus bom Thamrin, yang digelar Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
"Ustaz Aman kader saya kalau di pelatihan. Saya yang menggelar pelatihan militer," kata Saiful saat memberi keterangan di depan hakim, Selasa (6/3/2018).
Pelatihan militer yang dimaksud Saiful adalah pelatihan yang menggunakan fisik, namun tidak diperlengkapi dengan senjata.
Saiful mengatakan, pelatihan tersebut diikuti sekitar 20 orang yang semua adalah jamaah Aman. Pelatihan pun dilakukan secara terang-terangan karena mahasiswa-mahasiswi yang melintas melihat aktivitas mereka.
Menurut Saiful, pelatihan fisik itu perlu karena belajar dari kontak fisik yang terjadi di Ambon dan Poso.
"Pengalaman di Ambon dan Poso, kaum muslimin menjadi korban tapi tidak ada pembelaan dari negara," ucap Saiful.
Berdasarkan pengalaman itulah kemudian Saiful menggelar pelatihan yang disebutnya sebagai pelatihan militer versi sipil.
Hubungan Aman dan Saiful terungkap pada persidangan Kamis (15/2/2018). Saiful disebut pernah menjenguk Aman di Lapas Kembang Kuning Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Saat itu, Aman sedang menjalani hukuman sebagai terpidana kasus terorisme.
Aman kemudian membisiki Saiful soal rencana teror di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Saiful kemudian diminta mencari orang sebagai koordinator lapangan yang akan menjalankan aksi teror.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/06/14140171/hutan-kampus-ui-depok-disebut-jadi-tempat-latihan-fisik-terdakwa-bom