Di antara banyaknya gambar-gambar mural tersebut, ada satu tiang beton bergambar bendera Indonesia yang tengah berkibar dengan latar Tugu Monas dan berbagai gedung tinggi.
Di tiang beton itu tertulis pesan "Indahnya Keberagaman". Di antara tulisan itu, tampak beragam tulisan dengan ukuran lebih kecil. Tulisan-tulisan itu ditulis dalam beberapa bahasa daerah di Indonesia, seperti bahasa suku Moi Papua, Sunda, Dayak, Bima, Batak, Jawa, hingga Minang.
Ada tulisan "Lawobok", "Kumaha Damang?", "Salamat Hanjewu", "Bune Haba?", "Horas!", "Matur Nuwun", "Rancak Bana!", dan "Kurrusumanga".
Camat Kebayoran Baru Aroman Nimbang mengatakan mural tersebut berpesan agar warga Jakarta menjaga persatuan Indonesia.
"Kan itu pesan kami untuk persatuan dan kesatuan," kata Aroman saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/3/2018).
Selain itu, ada pula tiang beton yang dihiasi gambar orang berpakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.
Menurut Aroman, mural itu bertujuan untuk mengenalkan kekayaan budaya Indonesia.
"Itu sekaligus untuk mengenalkan budaya lain juga," ujarnya.
Adapun mural di JLNT Antasari dilukis oleh perwakilan dari 63 SMA dan SMK di Jakarta. Mural itu diciptakan untuk membuat Jakarta lebih indah lagi.
Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan pelaku industri dalam pembuatan mural itu. Lebih dari 1.000 liter cat digunakan untuk pengecatan tiang-tiang JLNT Antasari.
Sebelum pengecatan, telah dilakukan seleksi terlebih dahulu terhadap lukisan yang akan dibuat para siswa. Institut Kesenian Jakarta bertugas melakukan kurasi atas ide-ide lukisan itu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/14/13545391/ada-pesan-indahnya-keberagaman-di-mural-tiang-jlnt-antasari