Antrean panjang dari para warga yang didominasi ibu-ibu rumah tangga mulai mengular dari pintu masuk RPTRA hingga aula gedung. Bahkan ratusan sepeda motor juga memadati sepanjang jalan memasuki RPTRA.
Kondisi yang semrawut, serta antrean yang tak kunjung selesai membuat para ibu-ibu kesal dan geram dengan layanan penbuatan KIA yang diadakan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jakarta Timur
"Ya Allah, bikin KIA aja sampai begini nyusahinnya. Dari setengah 6 pagi antre enggak kelar-kelar, masak belum ini anak nangis melulu, ya gusti," ucap Yuni salah satu warga Kelurahan Tengah yang mengantrea KIA bersama dua orang anaknya kepada Kompas.com, Selasa (4/4/2018).
Hal senada juga ditutarkan Tini. Menurutnya antrean pembuatan KIA sudah tidak manusiawi.
"Liat sendiri dong mas, ini sudah enggak manusiawi. Panas ngantre panjang begini, anak nangis-nangis, semuanya mau cepat tapi lama ngurusnya," ucap Tina.
Menurutnya, saat awal dia datang sekitar pukul 06.30 antrean sudah ramai. Paniti pun menggunakan nomor antrean. Namun, karena layanan pengurusan lama, warga kesal. Mereka langsung mengerubungi panitia secara berbondong-bobdong.
"Ini kan warga kita banyak, kenapa harus dibikin satu hari semua, jadinya yah numpuk enggak karu-karuan begini. Harusnya dibikin dong bergilir tiap RW," kata Tina.
Tidak hanya Tina dan Yuni, Ria yang sudah mengantre sejak pukul 07.00 malah justru belum bisa mendaftar lantaran ada persyratan yang kurang.
"Sosialisasinya enggak jelas, kita enggak dibilangin harus bawa apa saja. Sudah antre panjang sampai depan suruh lengkapin berkas dulu, apa enggak kesel tuh mas," katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat Kelurahan Tengah Diyah Waryanti, mengakui bahwa layanan antrean pendaftaran KIA ini memang sudah tidak manusiawi.
"Iya lah mas ini sudah tidak manusiawi. Sebelumnya saya sudah bilang kepada pihak Dukcapil abar tidak dibuat sehari, tapi ternyata tetap begini," katanya.
"Saya jadi serba salah, kasian lihat warga tapi harus tetap jalan layananya. Apalagi yang bawa-bawa anak begini," katanya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/03/12022241/bikin-kartu-identitas-anak-aja-begini-susahnya-enggak-manusiawi