"Dia (IS) menjual database Rp 1 juta per 1.000 data," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Selasa (17/4/2018).
Menurut Abdul, pembelian database nasabah dapat dilalukan dengan transaksi online dan pembayaran dilakukan melalui transfer dari rekening bank.
Kepada polisi, IS mengaku dapat menjual data nasabah tersebut berkali-kali. Data-data nasabah ini nantinya digunakan para pelanggan IS untuk tindak kejahatan.
Ia mengatakan, data nasabah bank yang dijual belum tentu seluruhnya dalam kondisi masih aktif. Pembeli masih harus memilah data mana yang masih aktif.
Misalnya pada kasus jaringan pembobol kartu kredit yang dilakukan pelanggannya yang berinisial TM. Ia meminta bantuan rekannya yang berinisial TA untuk melakukan sortir. Barulah aksi pembobolan kartubkredit dapat dilancarkan.
"Pemilik website berinisial IS ini merupakan ahli IT. Dia jual data-data nasabah bank dengan website yang ia buat," ujar Abdul.
Ia mengatakan, pengungkapan kasus jual beli data nasabah IS bermula dari laporan sejumlah bank yang curiga akan terjadinya penipuan terhadap para nasabahnya.
"Setelah kami telusuri ternyata jaringan pembobol data nasabah ini dari satu jaringan yang sama dan yang membeli data nasabah di website milik IS ini," lanjut Abdul.
Atas tindakannya, saat ini IS telah ditahan di Mapolda Metro Jaya untuk menjalani proses hukum. Tak hanya IS, tiga pelanggan IS yang menggunakan data nasabah untuk melakukan pembobolan kartu kredit turut diamankan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/17/07093511/pemilik-temanmarketingcom-jual-1000-data-nasabah-rp-1-juta