"Teman-teman saya nangis semua kemarin, pada pengangguran," kata Antika di lokasi.
Ia mengatakan kekecewaannya lantaran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak menunggu hasil pemeriksaan pengunjung yang diduga meninggal akibat overdosis narkoba.
Korban, yaitu Sudirman (41), dinyatakan meninggal saat dilarikan ke rumah sakit.
"Seharusnya Pak Gubernur jangan ngeluarin (pencabutan izin) dulu, dong. Kan, hasilnya belum ada. Ngaco, kan? Sumpah, kalau kayak gini, saya kangen Pak Ahok (mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama)," katanya.
Antika datang seorang diri menyaksikan tempat kerjanya ditutup. Ia telah bekerja dua tahun tepat pada 18 April 2018.
Setelah itu, ia langsung pergi untuk melamar kerja ke kawasan Taman Anggrek lewat tawaran temannya. Namun, ia tidak tahu bagaimana nasib 50 karyawan lainnya yang juga menganggur.
"Saya mau ngelamar (kerja) lagi, nih. Saya jauh dari Lampung kalau pulang (kampung) enggak ada duit," katanya.
Sekitar 30 petugas Satpol PP wanita datang menyegel Diskotek Exotic pukul 08.35. Mereka memasang garis kuning bertuliskan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi DKI Jakarta, menempel stiker, dan memasang spanduk penyegelan.
Exotic ditutup setelah menerima surat pencabutan tanda daftar usaha pariwisata (TUDP) atau izin usaha dan diminta tutup sebelum 18 April 2018. Namun, diskotek tersebut telah tutup lebih dulu pada Minggu, 15 April 2018.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/19/11165931/pegawai-diskotek-exotic-teman-teman-saya-nangis-semua-sekarang