JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Pembangunan Sarana Jaya Yoory Pinontoan mengatakan, pihaknya masih berusaha membebaskan lahan yang akan jadi tempat relokasi 400 pedagang Jalan Jatibaru.
"Bentuknya masih sporadis, belum menyatu. Kita di sana baru sekitar 1.700-an meter persegi, masih kurang kalau untuk penampungan," kata Yoory, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (19/4/2018).
Lahan yang dimaksud terletak di belakang toko-toko Jalan Jatibaru seberang Stasiun Tanah Abang. Yoory mengatakan jika lahan sudah tersedia, PD Pasar Jaya akan membangun tempat penampungan sementara (TPS) bagi pedagang kaki lima (PKL) Jatibaru.
"Nanti kalau kita bebaskan 3.000 sampai 5.000 meter persegi, terus dibangun Pasar Jaya tempat penampungannya, saya rasa cukup," kata dia.
Setelah pedagang dipindahkan, di atas Jalan Jatibaru dari Stasiun Tanah Abang sampai Blok G akan dibangun skybridge. Rencana membangun skybridge ini termasuk dalam penataan jangka menengah kawasan Tanah Abang.
Skybridge ini akan menghubungkan Stasiun Tanah Abang dengan Pasar Blok G. Selain untuk pejalan kaki, skybridge senilai Rp 50 miliar ini juga untuk menampung pedagang kaki lima (PKL).
Adapun penataan jangka pendek sudah dimulai pada 22 Desember 2017 silam, ketika Gubernur Anies Baswedan memutuskan mengalihfungsikan Jalan Jatibaru, untuk tenda-tenda pedagang kaki lima dari pukul 08.00 WIB-18.00 WIB setiap harinya.
Anies berkilah, kebijakan yang menuai protes hingga dilaporkan ke polisi ini hanya sementara. Dalam rencana jangka panjang, kawasan Tanah Abang akan dibangun dengan konsep transit oriented development (TOD).
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/19/19560471/pembebasan-lahan-untuk-relokasi-pkl-jatibaru-masih-dilakukan