Salin Artikel

Majikan Kedai Kebab Tak Tahu Pegawainya Terduga Teroris

Bambang yang merupakan ayah dari majikan Anto menceritakan hal itu. Anak pertama Bambang membuka lowongan kerja penjaga kedai kebab yang berada di kawasan Graha Bintaro, Tangerang Selatan.

"Dia direkrut dari internet, kan anak pertama saya buka usaha kebab," ujar Bambang di Perumahan Kunciran Mas Permai, Rabu malam.

Menurut Bambang, Anto diterima sebagai pegawai kebab karena memiliki pengalaman bekerja di salah satu gerai kebab di Jakarta. Bambang tidak pernah melihat Anto melakukan kegiatan mencurigakan.

Seperti pegawai pada umumnya, Anto berangkat kerja jelang siang dan pulang malam hari.

Ia mengatakan, sebelum resmi menjadi pegawai, Anto diminta untuk menandatangani pernyataan yang menyatakan bahwa Anto tidak pernah mengikuti organisasi tertentu yang melanggar hukum.

"Kan, pakai surat pernyataan tidak mengikuti organisasi terlarang, ada juga tidak menggunakan narkoba. Kalau di luar itu, anak saya tidak tahu," ujar Bambang.

Anto ditangkap Densus 88 di wilayah di Tangerang hari ini. Densus kemudian membawa Anto ke rumahnya yang berlokasi di Perumahan Kunciran Mas Permai.

Dari dalam kamar Anto, polisi mengamankan buku jihad dan sebuah bendera berwarna hitam dengan tulisan arab berwarna putih.

Selain mengamankan Anto, Densus 88 juga mengamankan dua terduga teroris di lokasi berbeda di Tangerang.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, terduga teroris yang ditangkap di Tangerang merupakan jaringan atau kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"Ini kelompok JAD Jakarta," ujar Setyo, saat jumpa pers di Kantor Mabes Polri, Jakarta.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/16/22414581/majikan-kedai-kebab-tak-tahu-pegawainya-terduga-teroris

Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke